BANDUNG, unpas.ac.id – Sebanyak 13 dosen dan 103 mahasiswa Unpas lolos seleksi untuk mengikuti Program Kampus Mengajar (KM) Angkatan 2. Hal tersebut berdasarkan Surat Pemberitahuan Seleksi KM Angkatan 2 Tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dengan Nomor 6431/E1/DI.00.01/2021 pada 30 Juli 2021.
Sementara itu, Senin (2/8) hari ini, merupakan masa penugasan mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan (DPL) ke Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah ditentukan oleh Kemendikbudristek RI. Kegiatan Program KM ini berlangsung hingga 17 Desember 2021 mendatang.
Koordinator Perguruan Tinggi (PT) Program KM Angkatan 2 sekaligus Person In Charge (PIC) Asisten Mengajar di Satuan Pendidikan MBKM Unpas, Feby Inggriyani, S.Pd., M.Pd. menyampaikan, sebelum mulai penugasan, mahasiswa dan dosen melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Sekolah setempat.
“Sebelum penugasan, hari ini DPL bersama mahasiswa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota setempat, seperti menyampaikan surat penugasan dari Ditjen Dikti, memberikan surat tugas untuk mahasiswa ke sekolah tujuan. Hal tersebut untuk memastikan saat mulai mengajar baik mahasiswa maupun DPL bisa berjalan dengan lancar,” ungkapnya, Senin (2/8/2021).
103 mahasiswa Unpas yang mengikuti Program KM ini berasal dari 10 program studi. Masing-masing dari Ilmu Hubungan Internasional 10 orang, Ilmu Kesejahteraan Sosial 2 orang, Ilmu Komunikasi 2 orang, Pendidikan Biologi 15 orang, Pendidikan Ekonomi 21 orang.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 15 orang, Pendidikan Matematika 17 orang, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) 11 orang, Perencanaan Wilayah Kota 1 orang, Sastra Inggris 1 orang, dan Teknologi Pangan 8 orang.
13 dosen yang bertugas sebagai DPL berasal dari 9 program studi. Masing-masing dari PGSD 5 orang, Teknologi Pangan 1 orang, Pendidikan Biologi 1 orang, Pendidikan Matematika 1 orang, Ilmu Hukum 1 orang, Pendidikan Profesi Guru (PPG) 1 orang, PPKn 1 orang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1 orang, dan Ilmu Hubungan Internasional 1 orang.
Ia juga mengemukakan, keterbukaan Program KM yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa dari berbagai program studi ini menjadi sarana kreativitas pengembangan diri mulai dari kepemimpinan, komunikasi, sosial, dan keilmuan.
“Program KM ini memiliki banyak manfaat, bukan hanya dari mahasiswa prodi pendidikan atau keguruan saja, melainkan untuk seluruh mahasiswa. Bagaimana mereka bisa belajar banyak mengenai konsep pembelajaran yang juga di dalamnya bisa menjadi sarana pengembangan diri,” paparnya.
Beliau juga berpesan kepada seluruh peserta agar senantiasa mampu memaksimalkan kesempatan ini dengan baik, juga menjalankan program ini dengan penuh semangat.
“Saya berpesan kepada para peserta agar memaksimalkan kesempatan ini sebaik mungkin, kembangkan diri teman-teman, tingkatkan kreativitasnya, bangun kemampuan interpersonalnya, tumbuhkan jiwa kepemimpinannya selama di lapangan, dan jalani dengan penuh semangat,” harapnya.
Pada program KM ini mahasiswa dapat membantu dalam mensosialisasikan produk pembelajaran dari Kemendikbudristek meliputi modul pembelajaran, asesmen kompetensi siswa Indonesia (AKSI), portal rumah belajar, dan kurikulum darurat.
Peserta Program KM yang juga mahasiswi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpas angkatan 2018, Salsabila Fitria Anggraeni mengungkapkan, dirinya sangat antusias mengikuti program KM ini sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengajar.
“Program KM ini baru, jadi ingin ikut berpartisipasi menimba pengalaman mengajar, selain itu juga kita jadi tau kemampuan diri kita sejauh mana dan bisa jadi sarana pembelajaran,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, tantangan yang dihadapi saat ini selain di masa pandemi adalah penggunaan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang melibatkan teknologi. Dikarenakan pembelajaran tatap muka (PTM) masih belum bisa berlangsung melihat kondisi saat ini yang masih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Tantangannya saat pandemi yaitu PTM masih belum bisa berlangsung, jadi bagaimana kita harus mampu beradaptasi dan meningkatkan kemampuan diri dengan penggunaan teknologi saat mengajar. Juga, harus mampu membangkitkan semangat belajar kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran dengan baik,” jelasnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam acara Pembekalan Program KM Angakatan 2 di kanal YouTube Ditjen Dikti pada Jumat (30/7) lalu mengatakan, program ini juga sebagai upaya untuk membantu siswa terutama di di daerah-daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T) yang sebagian besar mengalami kesulitan melaksanakan PJJ.
Ia juga mengungkapkan terima kasih dan selamat kepada seluruh peserta yang ikut berkontribusi serta mengabdi para Program KM kali ini.
“Saya berpesan, karena masa pendemi dan banyak sekali tantangan terutama di daerah 3T yang sulit melaksanakan PJJ ini adalah kesempatan luar biasa untuk membantu anak-anak sekolah yang mengalami ketertinggalan belajar. Juga, sebagai bentuk pengabdian yang sangat mulia dalam kegiatan sosial serta pengalaman yang luar biasa berharga,” katanya.
Sebelumnya, para peserta diberikan pembekalan sejak 22-30 Juli 2021 lalu selama delapan hari mengenai pembelajaran literasi dan numerasi, program KM, pedagogi sekolah dasar, konsep pembelajaran, etika dan komunikasi, prinsip perlindugan anak, aplikasi asesmen dalam pembelajaran, hingga administrasi dan manajemen sekolah.
Saat penugasan berlangsung para mahasiswa melaksanakan kegiatan harian dan mingguan mulai dari mengisi form penilaian mandiri, merekap kegiatan harian, dan evaluasi yang dibimbing oleh DPL. Mahasiswa juga dibekali oleh aplikasi MBKM yang telah disediakan untuk melaporkan hasil kegiatannya secara berkala.
Program KM Angkatan 2 ini diikuti sebanyak 22 ribu mahasiswa yang disebar ke 3.593 SD dan SMP di 491 Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia. (Rico B)*