BANDUNG, unpas.ac.id – Di tengah revolusi industri 4.0, administrasi publik menghadapi beragam tantangan dan dinilai perlu melakukan reformasi. Tantangan tersebut turut melahirkan era digital yang mendorong ekspektasi, keterbukaan, kecepatan, dan akurasi layanan publik.
Reformasi administrasi publik berperan penting, strategis, bahkan menjadi prasyarat dalam memperkuat kualitas demokrasi guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Lebih dari itu, administrasi publik merupakan enabling factor dalam pembangunan bangsa dan negara.
Problematika ini diangkat sebagai topik kuliah umum yang diselenggarakan prodi Administrasi Publik, berkolaborasi dengan Magister Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik (MIA) Pascasarjana Universitas Pasundan, Sabtu (16/10/2021) lalu.
Kuliah umum bertema “Paradigma Baru dalam Administrasi Publik di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0” menghadirkan guru besar Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Azhari Aziz Samudra, M.Si., diikuti kurang lebih 200 mahasiswa dan dosen Unpas.
Menurut Kaprodi MIA Unpas, Dr. H. Yaya Mulyana Abdul Azis, perkembangan yang begitu aktual di bidang teknologi, memberikan tantangan baru dan menyebabkan perubahan paradigma, khususnya pada tataran administrasi publik.
“Tantangan yang kian masif bisa kita rasakan karena adanya disrupsi teknologi 4.0. Hal ini jelas memengaruhi format kebijakan publik , tata kelola pemerintahan seperti good governance, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah maupun stakeholder administrasi publik mesti mengambil langkah adopsi, adaptasi, dan antisipasi teknologi agar tidak tertinggal dari instansi swasta yang lebih dulu menyesuaikan diri.
“Tidak ada pilihan lain, pemerintah seharusnya bukan hanya pencitraan (beralih) ke pelayanan online, tapi praktiknya masih konvensional, ditambah sulit diakses. Pemerintah harus memiliki komitmen kuat dan cepat beradaptasi dengan perubahan,” lanjutnya.
Kegiatan kuliah umum di lingkungan prodi Administrasi Publik dan MIA Unpas rutin digelar setiap tahunnya untuk mempersiapkan akreditasi prodi, menunjang iklim akademik, dan membina SDM sesuai visi misi yang diusung.
“Kuliah umum semacam ini dapat memperkaya wawasan mahasiswa, sehingga mereka lebih sadar akan pergeseran dan perkembangan situasi yang terjadi dan mampu menyesuaikan pola pikirnya,” terang Sekretaris Prodi MIA, Dr. Iwan Satibi, M.Si.
Dalam waktu dekat, MIA Unpas juga bakal melaksanakan penelitian dan pengabdian ke kawasan Legok Jawa, Pangandaran. Upaya ini tak lain untuk memajukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu administrasi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. (Reta)*