Mapak Alam Unpas kembali mencetak sejarah, kali ini salah satu anggotanya yang bernama Andry Gumilar Ramadani berhasil melakukan perjalanan keliling Asia Tenggara dengan menggunakan sepeda seorang diri. Andry Gumilar Ramadani yang biasa disapa “Goler” merupakan alumni Universitas Pasundan sekaligus Anggota Luar Biasa Mapak Alam angkatan 1998.
Sebagai anggota Mapak Alam, Andry banyak terinspirasi oleh lingkungan dunia pecinta alam dengan berbagai macam kegiatan luarruangnya yang sarat dengan nuansa petualangan. Sepeda, memiliki tempat khusus di hati Andry sebagai suatu moda transportasi sederhana, murah, ramah lingkungan dan yang terpenting dapat memenuhi hasratnya untuk melakukan petualangan ke berbagai tempat yang diinginkan. Hal tersebut telah ia buktikan dengan membawa sepeda kesayangannya berkeliling Asia Tenggara. Beberapa negara yang ia jelajahi antara lain Singapura, Malasyia, Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam dengan total waktu tempuh selama 40 hari sejauh ±3600 km .
Andry mengaku membutuhkan waktu selama 5 tahun untuk merakit sepeda touringnya dari mulai membeli sepeda bekas berbahan besi chromolly keluaran tahun 1997 dari kawannya sampai dengan melengkapi berbagai macam aksesoris pendukungnya.
Andry dan masyarakat di salah satu negara Asia Tenggara yang dikunjunginya dengan naik sepeda.*
Andry ketika menjelajah Malaysia.*
Andry, ketika menjelajah Thailand dengan sepedanya.*
Andry melakukan touring sepeda tersebut hanya berselang 2 bulan setelah ia mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai karyawan di salahsatu perusahaan swasta di Jakarta yang telah dijalaninya selama 6 tahun. Baginya perjalanan yang ia lakukan merupakan symbol kebebasan dirinya sebagai manusia seutuhnya yang memiliki kebebasan untuk memilih, ha ltersebut menjadi inspirasi dasar pemberian judul “Bike The Limit ”pada solo touring sepedanya. “Batasan-batasan untuk mewujudkan mimpi itu sesungguhnya lebih banyak diciptakan olehdiri sendiri” ujarnya.
Ketika ditanya negara mana yang paling berkesan, Andry menjawab, “Semua Negara meninggalkan kesan tersendiri bagi saya, namun di Kamboja saya merasa lebih banyak berhubungan dengan masyarakatnya. Di sana bahkan saya hamper bias memilih rumah penduduk manapun yang saya inginkan untuk tempat menginap, mereka sungguh luar biasa ramah”.
Perjalanan yang dilakukan oleh Andry tersebut telah meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh anggota Mapak Alam, dan diharap kan juga dapat menginspiras isiapa pun, bahwa kecintaan akan sesuatu yang diiringi keyakinan dan tekad yang kuat dapat mengalahkan ketakutan, kecemasan berlebih dan rasa tidak percaya diri maupun bentuk batasan-batasan lain yang menghalangi kita untuk mewujudkan impian.***