BANDUNG, unpas.ac.id – Usai perhelatan PON XX, Papua siap menggelar Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI yang mempertandingkan 12 cabang olahraga, 2-15 November 2021 mendatang.
Peparnas merupakan kompetisi olahraga serupa PON yang diperuntukkan bagi atlet penyandang disabilitas. Dilansir dari laman peparnas16papua.com, partisipasi atlet mencapai 1.985 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Ajang empat tahunan ini bertema “Bangkit Satukan Tekad, Raih Kemenangan di Tanah Papua”. Tema tersebut diambil dengan harapan Peparnas XVI menjadi titik awal semangat atlet disabilitas untuk meraih prestasi di kancah internasional.
Mahasiswi prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan, Miftahul Jannah didapuk NPCI Kabupaten Bogor untuk memperkuat kontingen Jabar di cabang olahraga catur Peparnas XVI Papua.
Miftah akan tampil pada klasifikasi B3 (low vision) dan memainkan empat nomor pertandingan, yaitu klasik perorangan, cepat perorangan, klasik beregu, dan cepat beregu.
Membawa spirit Peparnas XV/2016 Jabar, Miftah kembali menargetkan medali emas. Bedanya, pada Peparnas XV/2016 lalu, ia berlaga di cabor blind judo.
Saat ini, Miftah masih menjalani training camp di Hotel Kalya, Bandung. Ia berlatih dengan ekstra dan sering menambah porsi latihan mandiri. Atlet asal Aceh ini berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai target juara dan mewujudkan harapan mendiang ayahnya.
“Ayah berpesan, walaupun gagal di Asean Paragames 2018, Miftah harus tetap punya mental juara. Miftah berjanji ke diri sendiri untuk mempersembahkan medali dan membanggakan ayah, juga Unpas tentunya,” katanya.
Disinggung soal persiapan dan strategi, Miftah mengaku bakal menyesuaikan lawan. Misalnya, jika ia mendapat bidak hitam, ia akan membuka sistem pertahanan (defense). Sebaliknya, jika mendapat bidak putih, ia akan memaksimalkan penyerangan (offense).
“Kemungkinan lawan terberat yang akan Miftah hadapi adalah tuan rumah Papua serta Jawa Tengah. Namun, Miftah akan mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya.
Berkecimpung di dunia olahraga sejak berusia empat tahun, Miftah telah menorehkan banyak prestasi. Saat masih menggeluti judo, Miftah menyabet medali emas di Kejurnas Terbuka Judo 2015, Peparnas XV/2016, dan juara Seleknas Judo Asean Paragames 2018.
“Alhamdulillah, ketika ikut berbagai kegiatan olahraga tidak pernah gagal, paling kecil dapat perunggu. Yang penting, kita bisa mengalahkan rasa takut dan cemas. Mudah-mudahan, Miftah mampu menyabet medali emas dan menyumbang andil untuk menjadikan Jabar sebagai juara umum,” tutupnya. (Reta)*