BANDUNG, unpas.ac.id – Komandan Resimen Mahasiswa (Danmenwa) Mahawarman sekaligus Rektor Universitas Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. menjadi pembicara pada webinar yang diselenggarakan oleh Resimen Mahasiswa Mahawarman Kompi BS Poltekesos Bandung, Minggu (12/9/2021).
Acara yang mengusung tema “Meningkatkan Fungsi Menwa Sebagai Insan Kampus dalam Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi” ini, diikuti oleh anggota Menwa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat dan masyarakat umum.
Berkenaan dengan tema acara tersebut, Danmewa Mahawarman Jabar memaparkan beberapa materi terkait dengan fungsi Menwa di tengah masyarakat dan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.
Menurutnya, apabila melihat dari sejarah Menwa yang berdiri sejak 1959 memiliki fungsi sebagai kekuatan sipil untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sihankamrata). Juga, Menwa merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) memiliki peran penting yang berkedudukan di kampus masing-masing dalam mewujudkan pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan.
“Apabila melihat kondisi saat ini di Jawa Barat khususnya yang memiliki 378 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan 14 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), sudah seharusnya juga setiap PT memiliki Menwa dikarenakan perannya sangat penting, meski hal tersebut kembali kepada kebijakan PT itu sendiri,” katanya.
Keberadaan Menwa di setiap PT atau kampus membentuk satuan-satuan yang merupakan bagian dari ormawa maupun di UKM dan memiliki wewenang serta tanggung jawab yang berada langsung di bawah rektorat pada masing-masing PT.
Pembentukan Menwa juga diperkuat dengan berbagai Undang-undang maupun beberapa keputusan di antaranya yakni UUD’45 Pasal 27 ayat 3 tentang Kewajiban Setiap Warga Negara dalam Upaya Pembelaan Negara, UUD’45 Pasal 30 ayat 2 tentang Usaha HANKAMNEG yang Dilaksanakan Melalui SISHANKAMRATA, dan UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
“Berdirinya Menwa tentu diperkuat dengan adanya dasar baik itu UU maupun beberapa keputusan. Saat ini, yang paling baru seperti UU Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara yang lebih eksplisit lagi di dalamnya disebutkan mengenai penataan komponen pendukung, pembentukan komponen cadangan, dan penguatan komponen utama,” paparnya.
Maka dari itu, Menwa sebagai komponen pendukung dalam pertahanan negara memiliki tugas penting di tengah masyarakat dalam mewujudkan perlindungan serta keamanan, dan memiliki peran utama dalam membantu terlaksananya kesadaran bela negara di perguruan tinggi.
“Melihat dari tugas yang dimiliki Menwa maka ia juga memiliki fungsi di antaranya menjadi mahasiswa yang tidak hanya memiliki kesadaran bela negara saja di samping itu memiliki kepribadian mulia, bertanggung jawab, dan mampu memberikan kontribusi serta kebermanfaatan bagi masyarakat,” tegasnya.
Memasuki era disupsi saat ini, Danmenwa Mahawarman Jabar juga menyebut kesadaran bela negara dan jiwa nasionalisme merupakan materi yang lebih tepat dibina dan dikembangkan karena sebagai kunci mempererat hubungan antar masyarakat, agama, budaya, dan daerah.
“Era disrupsi maupun globalisasi saat ini memungkinkan adanya berbagai perubahan cepat terkait kemajuan teknologi yang mengubah tatanan global. Maka dari itu, penguatan bela negara dan nasionalisme perlu ditingkatkan seiring sejalan dengan kemajuan zaman terutama bagi generasi muda,” katanya.
Menyinggung tema acara, ia juga menyebut keterkaitan peranan Menwa sebagai insan kampus dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, saat ini sangat relevan terkait kebijakan dari Kemendikbudristekdikti RI mengenai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Dari sembilan Bentuk Kegiatan Belajar (BKP) MBKM, salah satu diantaranya adalah Bela Negara atau Military Service. Apabila dikaitkan dengan peranan Menwa maka hal tersebut sangat berkaitan dan menjadi peluang program kegiatan yang perlu diikuti oleh mahasiswa,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan beberapa implementasi dari MBKM ini juga menyasar berbagai kegiatan lain yang aktivitasnya terkait dengan peranan dan fungsi Menwa di tengah masyarakat, seperti pengabdian yang terjun langsung ke lapangan.
“Selain bela negara, tentu Menwa juga punya peran yang bersingungan langsung dengan masyarakat, apabila dikaitkan dengan BKP lainnya maka bisa mengikuti berbagai program lain seperti KKM tematik, proyek kemanusian hingga riset, dan lain sebagainya, dikarenakan Menwa sudah dibekali ilmu dan kemampuan untuk berkontribusi di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Rico B)*