BANDUNG, unpas.ac.id – Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Modul Nusantara Kemendikbudristek Universitas Pasundan berakhir dengan diikuti kurang lebih 62 peserta dari PTN/PTS di seluruh Indonesia, Kamis (17/2/2022).
Penutupan PMM Modul Nusantara yang dilaksanakan secara daring di Hotel Novotel Bandung dipimpin langsung oleh Wakil Rektor III Dr. H. Deden Ramdan, M.Si., didampingi koordinator program MBKM Unpas Dr. Cartono, M.Pd., MT.
Dr. Deden mengatakan, melalui program PMM, di samping menambah wawasan baru, mahasiswa akan mendapat banyak pengalaman dan pelajaran terkait keragaman budaya Indonesia dan toleransi antar sesama.
“Dari pertemuan dan perkenalan tersebut, mahasiswa bersama-sama menghargai perbedaan dan merayakan keberagaman. Semua itu dilakukan mahasiswa sambil mengikuti perkuliahan di Unpas dan dari mahasiswa Unpas ke kampus lain di seluruh Indonesia ” katanya.
Menurut Dr.Cartono, M.Pd., MT., program PMM memungkinkan mahasiswa untuk merasakan pengalaman kuliah selama satu semester di kampus lain dengan suasana yang berbeda.
Di samping itu, PMM juga bertujuan mendorong tumbuhnya kesadaran cinta tanah air lewat persahabatan antar generasi di berbagai wilayah nusantara.
“Program PMM diharapkan dapat menghasilkan calon pemimpin bangsa yang berintegritas, memahami keberagaman, serta arif mengelola kekayaan sumber daya untuk membangun bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur,” Dr. Cartono melanjutkan.
Dikutip dari laman Kemendikbudristek untuk berpartisipasi dalam program PMM, mahasiswa diwajibkan berasal dari jenjang S1 (non-vokasi), aktif di semester 3, 5, dan 7, memiliki IPK minimal 2,75, dan prestasi non-akademik tingkat daerah, nasional, maupun internasional yang dibuktikan dengan dokumen valid.
Dari program ini, mahasiswa berkesempatan untuk dikirim ke perguruan tinggi di luar domisilinya untuk ikut proses pembelajaran dengan tiga skema yang bisa dipilih.
Skema pertama, total 20 SKS dapat ditempuh seluruhnya di perguruan tinggi penerima secara luring. Skema kedua, 10 SKS di perguruan tinggi penerima secara luring dan 10 SKS di perguruan tinggi asal secara daring.
Ketiga, skema kombinasi, 10 SKS di perguruan tinggi penerima secara luring, 10 SKS di perguruan tinggi mitra secara daring, atau di perguruan tinggi asal secara daring.
Mahasiswa berkesempatan mengikuti kegiatan Modul Nusantara yang setara dengan 2 SKS dan dibimbing oleh dosen. Empat kegiatan pokok yang ada pada Modul Nusantara yaitu kebhinekaan (14 kegiatan), inspirasi (3 kegiatan), refleksi (7 kegiatan), dan kontribusi sosial (1 kegiatan).
“Dengan demikian, lewat program ini mahasiswa mesti mempunyai kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, berintegritas, kreatif, dan inovatif dengan kata lain. Program PMM memacu mahasiswa untuk mengukir prestasi sambil merajut persatuan dalam keberagaman,” kata Dr. Deden menutup pembicaraan. (Reta)*