Desain motif baru batik Paguyuban Pasundan diresmikan oleh Ketua Bidang Pendidikan Tinggi Paguyuban Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom yang juga Rektor Universitas Pasundan Bandung, Sabtu 20 Mei 2017. Bersamaan dengan itu, diresmikan pula pemakaian aula baru Paguyuban Pasundan yang diberi nama Mandala Saba Dr. Djundjunan, terletak di lantai V gedung Paguyuban Pasundan Jl. Sumatera 41 Bandung.
Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf mewakili Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. HM Didi Turmudzi, M.Si yang tidak bisa hadir karena pada hari yang sama ibundanya wafat dan dimakamkan di kampung halamannya di Majalengka.
Peresmian dihadiri para pejabat tingkat Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung, para sesepuh Sunda, organisasi kesundaan serta keluarga besar Paguyuban Pasundan dan yang lainnya. Hadir pula ustad Dr. Aam Amirudin, M.Si yang memberikan tausiah menjelang Ramadan kepada hadirin.
Ketua Bidang Pendidikan Tinggi Paguyuban Pasundan Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom yang juga Rektor Unpas, menunjukkan desain motif baru batik Paguyuban Pasundan untuk jajaran pengurus, dosen, guru dan karyawan serta desain untuk siswa (berwarna putih).*
Sekjen Paguyuban Pasundan, Dr. H. Dedi Hadian, menyerahkan berkas hasil pemilihan kepada para pemenang lomba desain yang terdiri dari Rifandi Efriansyah, S.Pd dari Bandung dengan karyanya berjudul “Mamprang Pasundan” dan Afif Rizky Adhitya, siswa SMK Pasundan Rancaekek Kabupaten Bandung dengan judul desain “Puseur Jagad Raya Paguyuban Pasundan”.
Desain baru batik Paguyuban Pasundan disayembarakan kepada umum sejak beberapa bulan yang lalu oleh sebuah panitia yang diketuai Dr. H. Wawan Setiawan (Ketua Lembaga Budaya Sunda Unpas) bekerjasama dengan Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan.
Panitia menerima 31 desain karya sejumlah peserta dari berbagai kota di Jawa Barat. Dari jumlah itu, panitia memilih 6 desain motif yang kemudian dipresentasikan pada rapat pleno Paguyuban Pasundan untuk dipilih bersama. Akhirnya rapat memutuskan 2 desain motif yang akan disempurnakan kembali dengan beberapa modifikasi sehingga diperoleh desain yang benar-benar sesuai dengan visi dan misi Paguyuban Pasundan.
Dua desain motif batik itu terdiri dari karya Rifandi Efriansyah, S.Pd dari Bandung dengan judul “Mamprang Pasundan” dan karya Afif Rizky Adhitya, siswa SMK Pasundan Rancaekek Kabupaten Bandung dengan judul desain “Puseur Jagad Raya Paguyuban Pasundan”.
“Mamprang Pasundan” karya Rifandi Efriansyah merupakan judul batik berbahasa Sunda yang berarti “Semangat Pasundan”. Inspirasi tersebut, menurut Rifandi, datang dari fenomena semangat maupun kebangkitan masyarakat atau Paguyuban Pasundan dalam berbagai aspek akhir-akhir ini, baik itu sepakbola, kebudayaan, pariwisata dan pendidikan yang kemudian dimanifestasikan kepada citra visual batik.
Sang desainer memilih beberapa motif yang akan menggambarkan citra Paguyuban Pasundan di antaranya “kembang cabe”, “atap rumah adat Sunda (Julang Ngapak)”, “Kujang sebagai simbol Pasundan”, “Sulur Pakuan (tanaman paku)” dan “isen-isen (titik-titik)”.
Kembang cabe memiliki keindahan visual yang berbentuk menyerupai bintang segi lima maupun segi enam. Inspirasi tersebut datang dari sebuah pantun atau rajah Sunda yang sering tersilap rima kata yaitu “melak cabe jadi cabe, melak hade jadi hade” merupakan hukum kausalitas dalam Paguyuban Pasundan untuk selalu menanam kebaikan agar mendapat kebaikan pula, seperti yang diajarkan Islam, dan memilih bintang segi lima karena lebih familiar dengan Islam daripada segi enam.
Sekjen Paguyuban Pasundan Dr. H. Dedi Hadian (ketiga dari kiri) bersama para pemenang Lomba Desain Motif Batik.*
Sementara itu desain batik “Puseur Jagad Raya Paguyuban Pasundan” karya Afif Rizky Adhitya, siswa SMK Pasundan Rancaekek, idenya bersumber dari lambang Paguyuban Pasundan yang dipenuhi dengan kearifan unsur-unsur nilai dan makna yang agung. Selain itu juga terdapat keanekaragaman kebudayaan motif batik khas Jawa Barat.
Filosofi alam semesta adalah pusat dari Sang Pencipta. Segala ini alam semesta adalah anugerah dan ciptaan yang paling sempurna. Filosofi warna batik berwarna biru muda melambangkan makna kesetiaan, ketenangan, kedamaian, keseimbangan dan kepercayaan pada diri sendiri dan memiliki pandangan hidup yang mendalam.
Desain batik karya Afif Rizky ini bermotif kujang, gunung, lambang Paguyuban Pasundan, serta warna lain selain biru muda. Adapun kujang bermata enam, menggambarkan 6 Rukun Iman dan jumlah 5 bulatan kecil berwarna emas menggambarkan Rukun Islam dan juga mengandung makna Pancasila yang tetap mengacu pada ajaran Islam. (DB).***