BANDUNG, unpas.ac.id – Peran perguruan tinggi dalam meningkatkan daya saing dan pengembangan SDM melalui riset kini sangat diperlukan. Terlebih, riset merupakan bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Publikasi bertaraf internasional diharapkan mampu menghasilkan riset yang bermanfaat dan terarah guna memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Kemendikbudristek juga terus mendorong dosen, peneliti, dan stakeholders lainnya untuk memperbanyak publikasi jurnal ilmiah bereputasi internasional.
Sejalan dengan pentingnya publikasi jurnal bereputasi internasional, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan Ardi Gunardi, SE., M.Si., CSRS. CSRA berbagi kiat-kiat seputar riset, berdasarkan pengalamannya sebagai reviewer dan pengelola jurnal.
Saat ini, Ardi merupakan editorial board 8 jurnal bereputasi internasional dan reviewer 15 jurnal bereputasi internasional. Publikasi ilmiah yang diterbitkan di jurnal bereputasi internasional menjadi media bagi akademisi untuk membangun reputasi individu dan institusi tempatnya mengabdi.
“Sebelumnya, kenali dulu perangkat riset dan publikasi ilmiah, pahami mengapa publikasi di jurnal menjadi penting, ketahui alur indeksasi artikel di Scopus dan Web of Science (WoS), cara pandang menulis artikel ilmiah, dan apa yang perlu disiapkan sebelum publikasi di jurnal bereputasi,” katanya.
Salah satu aspek yang penting dipahami akademisi maupun praktisi yaitu mengenal tahapan publikasi artikel di jurnal bereputasi internasional. Menurut Ardi, terdapat tujuh tahapan memublikasikan artikel di jurnal bereputasi internasional seperti Scopus dan WoS di antaranya:
- Jangan terburu-buru mengirimkan artikel untuk dipublikasi
- Pilih penerbit publikasi yang sesuai
- Ketahui tujuan, ruang lingkup, dan pedoman penulisan jurnal dengan cermat
- Buat judul dan abstrak sebagai kesan pertama yang baik
- Memilih penyunting profesional untuk menyalin dan mengedit (bukan hanya mengoreksi) naskah, termasuk teks utama, daftar referensi, tabel, dan gambar
- Kirim surat lamaran dengan naskah
- Menyikapi komentar pengulas dengan hati-hati
“Cermati dengan baik kesalahan yang perlu diperbaiki jika artikel ditolak reviewer atau editor jurnal. Perlu diperhatikan, bahwa publikasi yang baik adalah yang benar-benar bermanfaat bagi bangsa,” tutupnya. (Reta)*