BANDUNG, unpas.ac.id – Empat dosen Universitas Pasundan lolos sebagai penerima pendanaan penelitian program desentralisasi tahun anggaran 2022 dari Kemendikbudristek.
Ketua Lembaga Penelitian (Lemlit) Unpas Dr. Hj. Erni Rusyani, S.E., M.M. mengatakan, setiap tahunnya selalu ada dosen Unpas yang memperoleh pendanaan penelitian dari program ini.
“Program desentralisasi yang didanai Kemendikbudristek memberikan kesempatan kepada dosen untuk melakukan penelitian sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya dikutip dari laman unpas.ac.id.
Keempat dosen yang menerima pendanaan penelitian program desentralisasi 2022 yaitu:
- Dr. Dindin Abdurohim BS, M.M., M.Si. (Administrasi Bisnis/FISIP) – Model Industri Kreatif Mahasiswa Berbasis Sistem Maklon untuk Menciptakan Wirausaha Baru
- Dr. Ir. Hery Sonawan, M.T. (Teknik Mesin/FT) – Investigasi Metode Tetes Air Umpan untuk Meningkatkan Produktivitas Air Bersih pada Proses Pemurnian Air di Dalam Kolektor Surya
- Lili Mulyatna, S.T., M.T. (Teknik Lingkungan/FT) – Variasi Karakteristik Sampah dan Kondisi Bangunan Pengolahan terhadap Proses Pengolahan Sampah Organik Dapur Menggunakan BSF
- Dr. Ramlan, M.Sn. (Pendidikan Guru Sekolah Dasar/FKIP) – Model Pembelajaran SD Berbasis Kearifan Lokal Budaya Sunda sebagai Upaya Pembentukan Identitas dan Penguatan Karakter Bangsa
Dosen Administrasi Bisnis FISIP Unpas Dr. Dindin Abdurohim BS., M.M., M.Si. bersyukur usulannya bisa lolos dan mendapat bantuan pendanaan. Penelitian yang ia ajukan berkolaborasi dengan dua prodi lainnya, yaitu Pendidikan Ekonomi dan Teknik Informatika.
Ia menilai, mengajukan usulan penelitian program desentralisasi tidak mudah, terutama dalam menyamakan persepsi dengan tim.
“Penelitian desentralisasi terbagi menjadi 2 kategori, yaitu dasar dan terapan. Penelitian saya masuk ke PTUPT (Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi). Secara administratif, prosesnya sangat luar biasa, sehingga hal-hal kecil harus diperhatikan,” jelasnya, Kamis (12/5/2022).
Karena penelitiannya merupakan lanjutan dari penelitian dasar, ia fokus untuk memecahkan masalah di masyarakat, khususnya UMKM. Ia melihat, UMKM banyak mengalami permasalahan internal, organisasi, pengelolaan, hingga eksternal.
Inti penelitiannya, lanjut dia, untuk menciptakan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan UMKM menggunakan sistem maklon.
“Tenggat waktu penelitian terapan yaitu 3 tahun, jadi setiap tahunnya kami akan melaporkan progres. Saya bersama tim akan secepatnya berkoordinasi, mudah-mudahan pelaksanaannya bisa berjalan sesuai rencana,” tutupnya. (Reta)*