Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom (kanan) berbincang dengan Wakil Rektor Universitas Negeri Fiji Prof. Nigel Healey.*
Republik Fiji (Fiji Islands) meningkatkan kerjasama dengan Universitas Pasundan Bandung. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran Profesor Nigel Healey, Wakil Rektor Universitas Negeri Fiji ke Universitas Pasundan dan diterima Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom di ruang kerjanya, Jumat 2 September 2016. Hadir mendampingi Prof. Nigel, Duta Besar Fiji untuk Indonesia, S.T. Cavuilati dan Wakil Rektor I Unpas Dr. H. Jaja Suteja, M.Si.
Prof. Nigel yang berasal dari New Zealand, baru menjabat Wakil Rektor Universitas Negeri Fiji selama satu bulan. Ia sedang berupaya meningkatkan perguruan tingginya di berbagai bidang, termasuk kerjasama dengan luarnegeri. Ia mendapat informasi bahwa perguruan tinggi yang kini dipimpinnya itu, antara lain, sudah bekerjasama cukup lama dengan Universitas Pasundan. Lantas ia meyakinkan lagi dengan menghubungi Duta Besar Fiji untuk Indonesia untuk mendapat informasi lengkap. Itulah sebabnya, Prof. Nigel segera berangkat ke Bandung untuk menemui Universitas Pasundan. Bahkan ia menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerjasama di bidang lain yakni bidang akademik.
Dari Dubes Fiji itulah Prof. Nigel menerima informasi banyak tentang kerjasama dengan Universitas Pasundan yakni pengolahan casava (singkong) menjadi tepung yang setara dengan tepung terigu. Fiji membeli mesin pengolah casava beserta enzimnya, karena negeri kepulauan itu dikenal menghasilkan singkong yang berlimpah namun pengolahannya belum maksimal.
Fiji juga pernah mengirimkan sejumlah mahasiswanya ke Universitas Pasundan untuk mengikuti pelatihan tentang pengolahan casava itu.
“Silakan Universitas Fiji mengirimkan mahasiswa ke Universitas Pasundan, kami menerima dengan senang hati,” kata Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf.
Mesin Mocaf Buatan Unpas
Bulan Februari 2012, Duta Besar Fiji untuk Indonesia, ST Cauvilati, menyatakan sangat tertarik dan terkesan oleh kemajuan yang ada di Universitas Pasundan, terutama di Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik. Ketika berkunjung ke Unpas Rabu 8 Februari 2012, Dubes Fiji diajak keliling laboratorium Teknologi Pangan oleh Ketua LPM Unpas Dr. Asep Dedy dan Pembantu Rektor I Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., M.Kom (kini Rektor Unpas) dan mendapat penjelasan yang rinci mengenai pengolahan cassava (singkong) dan pengembangan mesin Mocaf (Modified Cassava Flour).
Setelah berkeliling laboratorium, Dubes Fiji langsung menyatakan siap membeli mesin Mocaf buatan Universitas Pasundan yang akan dimanfaatkan di negaranya, terutama dalam pengembangan industri kecil. Produksi singkong di Fiji sangat melimpah tetapi pengolahannya masih terbatas. Itulah sebabnya mesin Mocaf yang merupakan sistem terintegrasi untuk pembuatan tepung berbahan baku singkong, sangat cocok untuk Fiji. Di Universitas Pasundan, singkong sudah dapat diolah menjadi tepung yang sama dengan terigu setelah diolah menggunakan enzim, tetapi harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan terigu.
Di samping itu, pengoperasian mesin Mocaf sangat sederhana dan biayanya relatif murah.
Satu set mesin Mocaf terdiri atas tiga mesin yakni mesin penggiling, pengering dan mesin pembuat tepung. Harganya Rp 16 juta per unit dan bisa menghasilkan 560 kg tepung dalam sehari (8 jam kerja). Hingga saat ini 300 unit usaha kecil menengah di Jawa Barat menggunakan Mocaf. Mereka adalah pengusaha pukis, brownis dan aneka kue kering.***