BANDUNG, unpas.ac.id – Pola tidur sepanjang Ramadan umumnya berubah mengikuti rutinitas puasa. Orang harus bangun dini hari untuk beribadah dan santap sahur, tidur lebih malam, dan istirahat saat siang.
Setelah lebaran, siklus tidur berangsur-angsur kembali ke pola normal. Sayangnya, masa transisi ini seringkali menimbulkan masalah sulit tidur bagi sebagian orang.
Pakar Kesehatan sekaligus Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN menjelaskan, tubuh setidaknya memerlukan waktu beberapa hari agar siap menjalani pola tidur normal setelah puasa.
“Perubahan pola tidur harus diperhatikan, karena jika tidak baik jelas akan mengganggu ritme sirkadian yang mengatur sistem biologis tubuh,” jelasnya di Kampus V Unpas, Jalan Sumatera No 41, Bandung, Rabu (12/5/2021).
Untuk membiasakannya, aktivitas dapat dipadatkan pada pagi hari hingga pukul 12 siang. Setelah salat zuhur, menyisipkan tidur siang minimal 20 menit untuk mengistirahatkan tubuh dan mengembalikan energi.
“Grafik tubuh akan naik sampai pukul 12 siang. Di kedokteran, ada istilah cat nap, seperti tidur kucing, minimal 20 menit tapi saat bangun tubuh akan lebih segar. Pada jam ini, jantung dan paru-paru bekerja maksimal, sehingga diperlukan istirahat,” ujarnya.
Ia menambahkan, waktu istirahat manusia sebenarnya sudah diatur dalam Islam. Dengan salat zuhur 4 rakaat secara berjamaah, maka akan menghilangkan efek negatif yang dapat membuat tubuh lebih bugar.
“Salat berjamaah akan membangun lebih banyak energi dan menjadikan tubuh lebih segar. Jadi, salat dulu, lalu istirahat sebentar, makan siang, berikutnya energi kita akan pulih kembali. Produktivitas pun lebih meningkat,” terang dr. Trias.
Adapun waktu tidur saat malam hari disesuaikan dengan kebutuhan usia. Normalnya, tidur malam cukup 8 jam. Memasuki pukul 10 malam, hormon melatonin yang berperan mengatur pola tidur sudah mulai bekerja.
“Usahakan pukul 9 atau 10 malam itu sudah tidur. Bagi yang sering insomnia, jangan dibiasakan tidur dalam keadaan lampu menyala atau terlalu banyak cahaya, karena akan mengganggu sistem hormonal,” imbuhnya.
Selain hal-hal tadi, dr. Trias juga menyarankan untuk tidak makan di atas pukul 7 malam agar tidak membebani pencernaan. Dengan demikian, tidur akan terasa lebih ringan. (Reta Amaliyah S)*