BANDUNG, unpas.ac.id – Grup paduan suara Lingkung Seni Mahasiswa (Paralisma) Universitas Pasundan kembali menunjukkan prestasinya.
Usai memenangkan silver medal di ajang Bandung Choral Festival 2022, baru-baru ini Paralisma meraih gold medal dengan predikat top 5 pada kompetisi The 16th National Folklore Festival (NFF) yang diselenggarakan BEM FEB UI.
NFF merupakan wadah bagi generasi muda untuk membangkitkan kembali rasa cinta terhadap keragaman budaya Indonesia yang dikemas lewat kompetisi seni tari dan seni suara lagu-lagu daerah nusantara.
UKM di bawah binaan Wakil Rektor III Unpas Dr. H. Deden Ramdan, M.Si. ini tampil memukau saat membawakan lagu daerah Jawa Barat, Bubuy Bulan yang diaransemen oleh Nicholas Rio, seorang komposer, arranger, dan accompanist asal Kota Kembang.
Ketua Umum LISMA Unpas Dimas Reza Primusalim mengatakan, sesuai makna aslinya, Bubuy Bulan bermaksud menyampaikan kerinduan pada kerabat yang jauh. Alunan lembut Bubuy Bulan juga berhasil mengantarkan Paralisma meraih silver medal BCF 2022.
“Kami ingin lebih gencar memperkenalkan lagu tradisional Jawa Barat kepada masyarakat Indonesia. Apalagi The 16th NFF memiliki value yang baik dan sudah jadi kegiatan rutin tiap tahunnya,” katanya, Selasa (17/5/2022).
Paralisma bersaing dengan 17 peserta lainnya pada kategori Perguruan Tinggi. Meski virtual, Paralisma tetap tampil maksimal dan mengukuhkan diri sebagai peraih gold medal dengan perolehan 82,00 poin.
Dimas menuturkan, pola latihan diawali dengan penelaahan partitur yang berisi intonasi dan ritme, mempelajari bagian lagu, menganalisis unsur musik, serta melatih bunyi konsonan dan pernafasan.
“Kompetisi ini jadi bagian dari pra event Krikil (program kerja utama LISMA). Terkait kesulitan, kompetisi virtual sama sulitnya dengan non virtual karena kami harus melewati tahap recording audio dan video,” lanjutnya.
Kendati demikian, berkat arahan pelatih Galang Yusuf dan bantuan tim kreatif LISMA, Paralisma dapat mengemas audio dan video dengan apik.
“Saya selaku Ketua Umum LISMA sangat bersyukur karena prestasi tersebut memacu Paralisma untuk mendapatkan hasil terbaik dan meningkatkan motivasi 4 unit kesenian lainnya agar terus berkarya dan berkreasi,” tutupnya. (Reta)*