Mahasiswa Praktikan dari Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas bersama Kepala Desa Wanayasa (Aam Muharam), dan Dosen Pembimbing.
KKL (Kuliah Kerja Lapangan) atau Praktikum Pengembangan Masyarakat
adalah media pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan berbagai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan nilai (values) pekerjaan sosial yang diperoleh mahasiswa di dalam kelas. KKL merupakan kegiatan kurikuler bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas. Oleh karena itu, kegiataan KKL adalah wajib diikuti oleh mahasiswa semester VI (enam) Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas.
KKL memiliki lingkup kegiatan makro yang menjadikan masyarakat desa sebagai objek praktikum. Desa yang dijadikan lokasi KKL pada tahun 2018 adalah Desa Wanayasa dan Sumurugul Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta. KKL dilaksanakan dari tanggal 2 s.d. 27 April 2018 (26 hari) yang diikuti sebanyak 74 mahasiswa yang dibagi menjadi 12 kelompok, yakni 7 kelompok(42 mahasiswa) di DesaWanayasa dan 5 kelompok (32 mahasiswa) di Desa Sumurugul. Masing-masing kelompok tersebar di 12 RW (7 RW di desa Wanayasa dan 5 RW di Desa Sumurugul), karena basis kegiatan KKL adalah di tingkat RW.
Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Prodi KS FISIP Unpas dengan Desa anayasa. Dari kiri ke kanan: Drs. Dedi Kusmayadi (Camat Wanayasa), Drs. RH. Sumardhani, M.Si. (Wakil Dekan III FISIP Unpas), Dr. Abu Huraerah, M.Si. (Ketua Prodi KS FISIP Unpas), dan Ikhsan (Sekretaris Desa Wanayasa). *
Dosen Pembimbing, dari kiri ke kanan: Dr. Hj. Riany L. Nurwulan, M.Si., Dra. Nina Kurniasih, M.Si., Dr. Hj. Yuyun Yuningsih, M.Si., Umi Hany, SE, Dr. Abu Huraerah, M.Si.Perjanjian Kerja Sama
Kegiatan KKL diawali dengan acara pembukaan sekaligus dilakukan secara resmi penandatanganan kerja sama antara Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas dengan Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta tentang Pengembangan Desa Binaan, pada hari Senin 2 April 2018 di Kantor Kecamatan Wanayasa.
Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat dan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mencakup kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penelitian di bidang kesejahteraan sosial yang meliputi:
- Pengembangan kualitas sumber daya manusia;
- Pengembangan potensi sumber daya alam;
- Pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana;
- Pendidikan dan pelatihan;
- Kuliah Kerja Lapangan (Praktikum Pekerjaan Sosial Komunitas);
- Pengembangan institusi kedua pihak agar dapat memenuhi tugas kelembagaan masing-masing dengan sebaik-baiknya.
Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, yaitu sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama tersebut.
Potensi Alam
Desa Wanayasa memiliki potensi yang besar sebagai daerah penghasil produk pertanian yang dapat dikembangkan sebagai agroindustri dan agrowisata. Selain padi dan palawija, desa Wanayasa juga dikenal sebagai penghasil produk pertanian hortikultura, antara lain pala, manggis, dan melinjo. Di Desa Wanayasa terdapat danau (situ) Wanayasa, seluas ±7 ha yang berada pada ketinggian 600 m DPL dengan udara yang sejuk berlatar belakang panorama Gunung Burangrang. Danau ini unik karena terdapat pulau di tengah danau. Di pulau tersebut terdapat makam RA. Suriawinata, salah seorang pendiri Purwakarta yang juga Bupati Karawang ke-9, yang meninggal pada tahun 1827.
Sementara itu, Desa Sumurugul selain penghasil padi juga penghasil bumi lainnya, antara lain pisang, manggis, cengkeh, yang dapat dijadikan komoditas pertanian yang menguntungkan apabila dikelola secara baik. Di Desa Sumurugul terdapat objek wisata, yaitu air terjun (curug) Cipurut (± 3 km arah Selatan kota Wanayasa).
Belajar dan Bekerja Bersama Masyarakat
Tahapan KKL atau praktikum pengembangan masyarakat, meliputi: kontak awal (engagement), asesmen (assessment), perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), monitoring dan evaluasi (monitoring and evaluation), terminasi dan rujukan (termination and referral). Dengan tahapan kegiatan tersebut dan menggunakan metode pekerjaan sosial, yaitu community organization/community development dan teknik pekerjaan sosial, yakni MPA (methodology participatory assessment), transectwalk, community meeting, dan community involvement) mahasiswa sebagai praktikan meleburkan diri untuk belajar menyelami kondisi masyarakat dan bekerja bersama-sama dengan masyarakat setempatdalam melaksanakan semua tahapan KKL.
Ruang lingkup kegiatan KKL tersebut meliputi di Desa Wanayasa dan Desa Sumurugul, yaitu: (1) pengelolaan dana siaga untuk pemberdayaan masyarakat miskin, (2) pengembangan pariwisata, (3) pelatihan produk olahan kulit buah manggis menjadi minuman teh, (4) kesehatan lingkungan, (5) penyuluhan gizi, (6) sosialisasi penggunaan gawai (gadget) yang aman bagi anak, dan (7) pelatihan pengurusan jenazah bagi remaja, dll.
Di samping itu, mahasiswa juga mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desanya masing-masing. Misalnya, mahasiswa di Desa Sumurugul ikut serta membantu dalam pelaksanaan kegiatan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di SDN Sumurugul dan SMPN Satu Atap (SATAP) Terpadu Sumurugul. Begitu juga mahasiswa yang melakukan kegiatan KKL di Desa Wanayasa juga melakukan hal yang sama, yaitu berpartisipasi membantu pelaksanaan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. ***