BANDUNG, unpas.ac.id – Sabtu (13/11/2021) lalu, Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia Kemendikbudristek merilis hasil pemeringkatan aktivitas Learning Management System (LMS) untuk PTS di wilayah LLDIKTI IV.
Universitas Pasundan menempati peringkat kedua dengan aktivitas di LMS mencapai 126.607 pembelajaran. Sementara pada tingkat nasional, Unpas berada di peringkat delapan dari PTN dan PTS se-Indonesia.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa lalu lintas pembelajaran daring di Unpas mengalami peningkatan. Penggunaan LMS Unpas juga semakin optimal dan mampu menghadirkan kualitas pembelajaran daring yang baik.
Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Jaja Suteja, SE., M.Si., menjelaskan, SPADA Indonesia adalah program yang diinisiasi oleh Ditjen Belmawa Kemenristekdikti untuk meningkatkan pemerataan akses pembelajaran daring yang bermutu di perguruan tinggi.
“SPADA Indonesia dikembangkan untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi. Di antaranya kapasitas PT yang terbatas, jangkauan PT yang rendah karena sebaran kurang merata, dan masih banyaknya PT yang belum memiliki sumber daya pendidikan berkualitas,” jelasnya, Selasa (13/11/2021).
Saat ini, Unpas tengah mengembangkan Edu Campus Learning (ECL) yang akan digunakan sebagai official LMS di seluruh fakultas untuk mendukung pembelajaran daring.
“Pengembangan ECL merupakan bagian dari persiapan program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) murni Unpas,” lanjutnya.
PJJ yakni pendidikan formal berbasis lembaga, di mana peserta didik dan instruktur berada di lokasi terpisah, sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan.
Mengenai peringkat LMS Unpas yang dirilis SPADA, Prof. Jaja optimis dalam beberapa waktu ke depan lalu lintas perkuliahan akan terus meningkat.
“Insya Allah dalam beberapa waktu ke depan, transaksi perkuliahan melalui LMS Unpas akan meningkat terus,” tutupnya. (Reta)*