BANDUNG, unpas.ac.id –Universitas Pasundan memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa berprestasi untuk mendaftar melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) pada seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
Calon mahasiswa yang berminat masuk lewat jalur PMDK akan diseleksi dan dipilih berdasarkan kapabilitas. Hal ini karena pendaftar jalur PMDK berbasis pada prestasi dan tidak mengikuti Ujian Saringan Masuk (USM).
“Preferensi jalur PMDK tidak hanya dilihat berdasarkan prestasi akademik, tetapi juga non-akademik, seperti juara nasional di bidang olahraga, seni, dan budaya. Mereka diberi kesempatan untuk ikut jalur PMDK,” jelas Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Jaja Suteja, S.E., M.Si., CFRM. DBA di Kampus IV Unpas, Jalan Dr. Setiabudhi, Bandung, Kamis (18/3/2021).
Adapun persyaratan minimum jalur PMDK yang mesti dipenuhi oleh calon mahasiswa ditentukan masing-masing fakultas untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Meski demikian, admisi atau izin masuk tetap berdasarkan arahan universitas.
“Titik masuknya memang diserahkan kepada fakultas, tetapi setelah itu harus dilaporkan kepada panitia PMB universitas untuk dilakukan pendataan,” tambahnya.
Menurut Warek I, jalur PMDK menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Sebelumnya, proporsi jalur PMDK hanya 35 persen dan sisanya melalui tes tertulis atau Paper Based Test (PBT).
Saat ini, proporsi penerimaan mahasiswa melalui jalur PMDK naik menjadi 40 persen. Perkembangan ini seiring dengan meningkatnya minat calon mahasiswa untuk masuk melalui jalur PMDK.
“Penambahan proporsi penerimaan mahasiswa baru lewat jalur PMDK tentu kami imbangi dengan kualitas. Kami terus memperbaiki pelayanan, terlebih pelaksanaan PMB di masa pandemi harus dilakukan secara daring. Jadi, PMDK yang biasanya membawa dokumen fisik ke kampus, sekarang di-input melalui platform PMDK daring,” paparnya.
Warek I mengatakan, memasuki bulan ketiga PMB gelombang pertama, antusias pendaftar terbilang cukup baik. Puncak PMB biasanya akan terlihat pada gelombang kedua, baik jalur PMDK maupun jalur tes.
“Gelombang I ini biasanya wait and see. Kurva pendaftaran akan naik atau memuncak pada gelombang kedua, jadi seperti kurva distribusi normal,” pungkasnya. (Reta Amaliyah S) *