BANDUNG, unpas.ac.id – Muda, cerdas, dan inspiratif. Tiga kata tersebut menggambarkan sosok Tenya Nurfatima, mahasiswi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan yang belum lama ini menyandang gelar Miss Glamour Look Indonesia 2021.
Mahasiswi semester akhir yang hobi modeling dan jago akting ini layak dicontoh generasi milenial, terutama kaum hawa. Di tahun yang sama, ia juga menyabet titel Miss Grand Culture Indonesia dan kini aktif menjadi pembicara di berbagai kegiatan.
Miss Glamour Look Indonesia merupakan kontes kecantikan internasional di bawah naungan Primomodelo TV, organisasi pageant di Filipina yang memiliki slogan Beauty in Diversity dengan tujuan memberdayakan perempuan (empowering women).
Tenya menuturkan, dirinya terpilih dari kurang lebih 60 peserta melalui interview khusus, public speaking, dan penampilan bakat. Mantan atlet cabor atletik ini unjuk kemampuan dengan suara merdunya dan menyisihkan 60 peserta lainnya.
“Tentunya dengan persiapan yang cukup panjang, lalu diperkuat lewat pelatihan-pelatihan yang diawasi dan diberikan oleh organisasi MMGTI (Mister and Miss Grand Tourism Indonesia),” katanya, Senin (11/4/2022).
Ia gencar menyuarakan aspirasi perempuan, melestarikan kebudayaan, dan mempromosikan sektor pariwisata. Menurutnya, Miss Glamour Look Indonesia bukan sekadar gelar, namun sebuah amanah untuk mewakili perempuan.
“Saya ingin membuktikan, dengan melawan patriarki, perempuan bisa berkarya. Perempuan bukan perkara domestik saja, perempuan bisa menjadi pemimpin dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sosial,” tuturnya.
Mahasiswi peraih Putri Kebudayaan Jawa Barat 2020 ini juga turut serta dalam gerakan-gerakan sosial bersama organisasi MMGTI, seperti kunjungan ke panti asuhan, santunan, advokasi anak jalanan, dan sebagainya.
Tenya menginginkan generasi muda Indonesia memiliki mental pekerja keras, tangguh, dan pantang menyerah. Untuk berada di titik ini, banyak pengalaman yang ia peroleh meski dengan pengorbanan yang tidak mudah.
“Melangkah keluar dari zona nyaman memang membuat kita merasa tidak nyaman karena seolah berada di wilayah baru dan asing. Tapi, perasaan tidak nyaman adalah tanda keberhasilan. Jadi, kalau kita berada di luar zona nyaman, itu berarti kita sedang berkembang,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya tekad membangun ekonomi, menjaga kekayaan budaya, dan memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia. “Budaya dan pariwisata merupakan aset penting negara, maka mari kita jaga,” tegasnya. (Reta)*