BANDUNG, unpas.ac.id – Sebagai salah satu unit pendukung kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Perpustakaan Universitas Pasundan terus berperan aktif dan inovatif, terutama dalam menyesuaikan pelayanan selama pandemi Covid-19.
Dengan inovasi, kreativitas, dan kelebihan yang dimiliki, Perpustakaan Unpas mencoba berpartisipasi dalam ajang Perpustakaan Berinovasi: Academic Library Innovation Award (ALIA) 2021 bertema ‘Smart Library for Smart Society During Pandemic’ yang diselenggarakan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI).
Selain ALIA, FPPTI juga mengadakan Pemilihan Pustakawan Berprestasi: Indonesian Academic Librarian Award (IALA) dengan tema ‘Adaptasi Baru Pustakawan Tangguh: Infinite Innovation in Limitation’.
Kepala Perpustakaan Unpas Dr. Titin Nurhayatin, M.Pd menyampaikan, saat ini persiapan keperluan pendaftaran sudah hampir rampung. Sebelum didelegasikan ke FPPTI Pusat, perpustakaan anggota FPPTI Jawa Barat terlebih dahulu bakal mengikuti seleksi wilayah.
“Setelah menyerahkan dokumen, ada seleksi berkas dan pemilihan tiga peserta terbaik oleh panitia ALIA FPPTI Jabar. Selanjutnya, juri akan menentukan satu wakil terbaik untuk mewakili FPPTI Jabar ke FPPTI Pusat berdasarkan hasil presentasi finalis,” terangnya, Senin (30/8/2021).
Perpustakaan yang dapat ikut serta dalam gelaran ALIA wajib tergabung sebagai anggota FPPTI, dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan keanggotaan. Di samping itu, membuat deskripsi karya inovatif berupa presentasi atau video, serta melampirkan bukti pendukung dan testimoni dari pengguna.
“Kami sudah menyiapkan video presentasi yang diwakili oleh pustakawan Perpustakaan Unpas, Irwan Kustiawan, S.I.Kom., M.I.Kom. Kami dibantu tim Humas FISIP Unpas juga telah membuat rekaman testimoni pengguna, melibatkan dua mahasiswi yang menjadi Duta Baca dan Duta Bahasa Jawa Barat, serta satu orang dosen,” tambahnya.
Selaras dengan tema yang dilombakan, Perpustakaan Unpas mengunggulkan beberapa inovasi yang tentunya menjadi pembeda dengan perpustakaan lain. Tidak hanya bertransofrmasi ke pelayanan berbasis digital, Perpustakaan Unpas juga membuka jejaring dengan berbagai platform untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
“April lalu, kami mengadakan pelatihan penelusuran informasi dan cek plagiarisme untuk mahasiswa Unpas. Alhamdulillah antusiasmenya sangat baik karena relevan dengan kondisi sekarang. Terlebih tindakan plagiat yang semakin riskan, maka dari itu kami sisipkan cara mengecek plagiarisme,” jelasnya.
Rencananya, dalam beberapa bulan ke depan Perpustakaan Unpas akan kembali menyelenggarakana kegiatan serupa dan dibuka untuk umum. Selain menjadi inovasi, pelatihan ini merupakan bentuk komitmen dan upaya Perpustakaan Unpas untuk memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa.
“Kami akan mengusahakan yang terbaik agar Perpustakaan Unpas bisa mewakili Jawa Barat di FPPTI Pusat, terlebih sudah menyandang status akreditasi A,” tutupnya. (Reta)*