BANDUNG, unpas.ac.id – Tim mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan (FEB Unpas) lolos mendapatkan hibah program Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI). Program pendanaan ini merupakan inisiasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) sebagai implementasi kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
KBMI mendorong munculnya wirausahawan muda di perguruan tinggi yang diharapkan mampu menghasilkan kreativitas dan inovasi dalam membuka peluang usaha baru. Untuk mendapatkan dana hibah KBMI, mahasiswa harus mengajukan usulan usaha dari salah satu kategori, yaitu makanan dan minuman, jasa dan perdagangan, produksi atau budidaya, teknologi terapan, dan industri kreatif.
Program KBMI dimanfaatkan oleh tiga mahasiswa angkatan 2020 Manajemen Unpas dengan mengusulkan usaha bernama Namiwicay atau nasi, mi, kwetiau, dan capcay. Kuliner populer ini diusung dengan alasan sederhana, tak lain karena menjadi santapan favorit yang mudah ditemukan pada malam hari.
“Selain itu, ada riset yang menyatakan, sebagian orang ketika lapar tengah malam dan malas untuk memasak umumnya akan mencari Namiwicay. Maka dari itu, saya mencoba mendalami usaha ini dan sudah berjalan kurang lebih satu tahun,” jelas Ketua Tim Namiwicay, Ali Safar Rizki, Selasa (11/5/2021).
Meski proses seleksi berlangsung cukup ketat, namun Ali optimis lolos karena motivasi dan dorongan dari dosen di prodinya. Ia juga mesti menyampaikan alasan memilih usaha, pengelolaan finansial, strategi pemasaran yang dipakai, hingga cara menyelesaikan masalah berikuti solusinya.
“Saya rasa seleksinya ketat, karena mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis dalam merealisasikan usaha yang diajukan. Oleh karena itu, saya mengunggulkan ide kreatif dan inovatif untuk mengetahui segmen pasar yang dituju. Saya memanfaatkan ilmu Manajemen untuk dipraktikkan pada usaha Namiwicay,” sambung Ali.
Sebelum memutuskan mengikuti KBMI, Ali merupakan pemenang lomba Business Plan “Management Intellectual & Festival” yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Pasundan University (HIMMA), Maret 2020 lalu. Pada ajang tersebut, rencana bisnis Ali dinilai sudah bagus, tinggal membutuhkan modal dan berani mengambil risiko untuk merealisasikannya.
Setahun berjalan, Ali mulai membangun strategi marketing untuk menarik minat konsumen. Di antaranya menawarkan produk yang menarik, bekerja sama dengan aplikasi layanan pesan antar, membuka cabang, dan promosi melalui media sosial.
“Tidak hanya berkreasi dan memasarkan lewat platform delivery, membuka cabang juga menjadi strategi untuk memperluas jangkauan. Selain lebih dikenal masyarakat, diharapkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan mempekerjakan karyawan baru,” jelasnya.
Melalui KBMI dan bantuan dana pengembangan yang terbilang besar, Ali berharap usahanya bisa lebih besar lagi. Juga, menambah relasi antar mahasiswa yang memiliki usaha dan berjiwa entrepreneur.
“Dari panduan yang saya baca, penerima bantuan KBMI akan mendapatkan pendampingan usaha melalui Pendampingan Wirausaha Mahasiswa Indonesia (PWMI) dan CEO Academy. Nantinya, kami akan diajarkan mengelola usaha agar dapat berjalan dengan baik dan lancar,” pungkasnya. (Reta Amaliyah S)*