BANDUNG, unpas.ac.id – Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan menggelar kegiatan donor darah dan sosialisasi “Kenal Thalasemia”, Sabtu (4/9/2021) di PMI Kota Bandung, Jl. Aceh No. 79, Bandung.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Prospek) FK Unpas 2021. Berdasarkan timeline yang disusun panitia, rangkaian Prospek FK Unpas 2021 akan berlangsung mulai 4 -19 September 2021.
Panitia Divisi Acara Tazhanin Aulia mengatakan, rangkaian kegiatan meliputi pelaksanaan social project donor darah, sosialisasi Kabayan-Iteung dan donor darah, pemilihan Kabayan-Iteung, dan puncak Prospek 2021 yang digelar berjangka, 11-12 September dan 18-19 September 2021.
Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Thalasemia menimbulkan anemia atau kurang darah yang memungkinkan penderitanya mudah merasa lelah, mengantuk, hingga sesak napas.
Kelainan ini tidak menular, namun perlu diwaspadai, terutama thalasemia mayor, karena dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian.
“Kegiatan ini bertujuan membantu penyintas thalasemia untuk memperoleh darah. Apalagi, selama pandemi suplai darah untuk pasien thalasemia menurun. Terpenting, kita sebagai mahasiswa kedokteran harus menjunjung tinggi rasa kemanusiaan,” terangnya.
Tazha menambahkan, mahasiswa baru FK Unpas sebelumnya diwajibkan membuat konten edukasi tentang thalasemia di media sosial masing-masing. Peserta dibagi menjadi lima kelompok dan dibimbing oleh mentor.
“Pasien thalasemia hidup dengan ketergantungan darah dari orang lain. Maka dari itu, kegiatan ini penting untuk menolong mereka supaya bisa bertahan hidup, karena rata-rata transfusi darah dibutuhkan sekali dalam dua minggu,” tandasnya.
Melalui kegiatan ini, Tazha berharap semakin banyak orang yang sadar untuk senantiasa bersyukur dan berempati. Thalasemia menjadi kelainan genetik yang berkepanjangan, sehingga perawatannya perlu dilakukan seumur hidup.
“Bersyukurlah karena diberi kesehatan yang baik. Berempatilah terhadap orang-orang yang memiliki kekurangan dengan memberi semangat dan sedikit bantuan, seperti donor darah bagi penderita thalasemia,” ujarnya.
Kedepannya, anggota IKM FK Unpas bakal terus menggelar sosialisasi kepada lingkungan terdekat terkait pentingnya deteksi dini kelainan thalasemia dan hal-hal apa saja yang harus dihindari.
“Kami juga akan berpartisipasi memantau grafik peningkatan atau penurunannya, salah satunya bekerjasama dengan PMI terkait ketersediaan darah bagi penyintas thalasemia,” pungkasnya. (Reta)*