BANDUNG, unpas.ac.id – Rektor Universitas Pasundan, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU didampingi Warek III, Dr. H. Deden Ramdan, M.Si meninjau sektor 7 Citarum Harum, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, usai mengunjungi kediaman calon wisudawan Unpas untuk mengantarkan atribut wisuda.
Rektor menuturkan, Unpas telah berpartisipasi dalam program Citarum Harum sejak 2014 silam, tepatnya di sektor 1, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Unpas melibatkan kurang lebih 4.500 mahasiswa baru untuk menanam bibit alpukat di hulu sungai Citarum.
“Setiap mahasiswa baru berkontribusi membawa 5 butir biji alpukat untuk disemaikan di daerah tersebut. Alhamdulillah, sekarang sudah tumbuh sekitar 32 ribu pohon di daerah hulu,” katanya.
Ia mengapresiasi sektor 7 yang terlihat jauh lebih bersih dibanding sebelum adanya program Citarum Harum. Menurutnya, kondisi tersebut terwujud berkat keterlibatan berbagai komponen, baik perguruan tinggi, masyarakat, maupun industri.
“Ini sektor 7 sudah mulai bersih, apalagi di sektor 1 yang berlokasi di hulu sungai, Situ Cisanti. Sejak 2007, Citarum dikenal sebagai sungai paling kotor di dunia. Maka, kita jawab tantangan itu dengan melibatkan masyarakat untuk menangani masalah sampah dan polusi lainnya,” imbuhnya.
Dalam beberapa tahun ke depan, Rektor berharap bibit alpukat yang ditanam di hulu sungai Citarum dapat menjadi pohon pelindung guna mengatasi erosi dan sedimentasi, khususnya di daerah binaan Unpas.
Meski program Citarum Harum akan berakhir pada 2024 mendatang, namun Unpas akan tetap melanjutkan dan memelihara sungai Citarum sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
“Yang terpenting dari program ini adalah bagaimana kita memeliharanya secara berkelanjutan agar Citarum kembali bersih seperti 40 tahun lalu, bahkan bisa digunakan untuk kegiatan ekonomi masyarakat seperti mengambil pasir, dan lain-lain,” jelasnya.
Rektor menekankan, semua pihak harus terlibat menjaga sungai Citarum, karena sampah bukan hanya dari rumah tangga, tapi juga industri dan kegiatan lain.
“Di Jawa Barat, ada 378 PTS, 14 PTN, dan unsur lain seperti ormas atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), seluruhnya mesti ikut serta dalam program Citarum Harum yang terbagi dari sektor 1 hingga sektor 22,” tutupnya. (Reta)*