Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof. DR. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom mendapat penghargaan “Honorary Police” dari Polda Jawa Barat yang diserahkan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Dr. Anton Charliyan, di Mapolda Jawa Barat Selasa 1 Agustus 2017. Rektor Unpas menempati urutan pertama dari 32 tokoh Jawa Barat yang menerima penghargaan itu, termasuk Sekda Provinsi Jawa Barat Dr. H. Iwa Karniwa, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Setia Untung Arimuladi, beberapa Bupati, dan tokoh lainnya. Bahkan, Polda Jawa Barat menyerahkan penghargaan itu hanya kepada 2 perguruan tinggi swasta di Jawa Barat, yakni Universitas Pasundan dan satu perguruan tinggi swasta lainnya di Bandung.
Polda Jawa Barat menilai, Universitas Pasundan sebagai institusi pendidikan yang berhasil bekerjasama dengan pihak Kepolisian dalam bidang pendidikan, jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Dengan diberikannya penghargaan ini, Polda Jawa Barat menyatakan bahwa Unpas sekarang merupakan bagian dari keluarga besar Polda Jawa Barat.
Rektor Unpas Prof. DR. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom bersama Kapolda Jabar Irjel Pol Anton Charliyan seusai penyerahan “Honorary Police”.*
Rektor Unpas Prof. DR. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom (kiri) bersama beberapa penerima penghargaan Honorary Police dari Polda Jawa Barat, termasuk Sekda Jabar Dr. H. Iwa Karniwa (kanan) dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Setia Untung Arimuladi (kedua dari kanan).*
Kapolda Jabar sedikit bercanda. “Penghargaan honorary police ini bukan berarti dapat honor dari polisi. Tetapi bentuk penghargaan tertinggi karena diatur dalam surat keputusan Polri, dan Polri berhak memberikannya kepada tokoh-tokoh masyarakat berprestasi,” kata Anton dalam sambutannya.
Anton mengatakan, penghargaan Honorary Police ini dimaksudkan agar masyarakat dan kepolisian bisa terus membangun soliditas dalam memantapkan situasi keamanan dan ketertiban di Jawa Barat. Sebab, Anton menyadari sinergitas masyarakat dan kepolisian dinilai perlu.
“Penerima Honorary Police sudah menjadi satu keluarga besar dengan Polri. Sekarang rumahnya nambah, kantor polisi adalah rumah para figur ini, semoga bisa menjadi figur terus. Memberikan contoh adalah lebih baik daripada perintah,” katanya.
Dia mengatakan, mengapa bangsa ini sempat mengalami keterpurukan. Sebab bangsa ini merasa kehilangan figur-figur yang menjadi contoh positif dalam kehidupan sosial.
”Bangsa ini sulit maju karena hilangnya figur dalam bangsa. Maka dari itu saya sebagai Polri ingin mencari figur-figur yang ada di tengah-tengah kita ini,” katanya.
Kapolda Jabar Irjen Pol. Anton Charliyan mengatakan, saat ini Polri ingin membangun kepercayaan masyarakat yang lebih. Salah satu cara untuk membangun kepercayaan dari masyarakat yaitu melalui figur atau tokoh.
“Kita tidak perlu mencari figur di luar negeri atau di luar Jawa Barat. Ternyata, di Jawa Barat juga banyak figur-figur yang bisa kita contoh,” katanya.***