BANDUNG, unpas.ac.id – Menyambut datangnya bulan suci ramadan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan menyelenggarakan Mapag Ramadan di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus Tamansari, Sabtu (26/3/2022).
Kegiatan ini menghadirkan Ustaz Wijayanto sebagai penceramah. Hadir pula Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. beserta jajaran Wakil Rektor.
Dekan FKIP Unpas Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. menyampaikan, diselenggarakannya mapag ramadan sejalan dengan visi institusi dalam memelihara dan mengembangkan syiar Islam.
“Mapag ramadan sekaligus jadi ajang silaturahmi antar civitas akademika, baik yang masih aktif maupun sudah purnabakti. Ilmu yang diperoleh akan menjadi wahana pemantapan, edukasi, dan meningkatkan ibadah kita,” tuturnya.
Tausiah mengenai persiapan menghadapi ramadan yang disampaikan Ustaz Wijayanto diharapkan menjadi bekal dan pengingat agar dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar.
“Mari jalani ramadan dengan fokus, hindari hal-hal yang tidak boleh dilakukan sehingga ibadah kita diridai Allah SWT. Mudah-mudahan civitas akademika FKIP Unpas bisa melaksanakan ibadah puasa sebaik-baiknya, dibarengi dengan zakat, infak, dan sedekah yang bisa memperkaya pahala kita selama puasa,” tambahnya.
Bersamaan dengan mapag ramadan, FKIP Unpas juga meluncurkan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Walahar sebagai wadah untuk menampung dan menyalurkan zakat, infak, sedekah dari civitas akademika FKIP Unpas.
“Walahar merupakan lembaga nirlaba yang didirikan untuk menambah kepedulian sosial secara religius. Walahar diharapkan mampu mengingatkan civitas akademika FKIP Unpas tentang pentingnya beramal saleh. Nantinya, hasil yang terkumpul akan disalurkan kepada sesama yang membutuhkan,” harapnya.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. mengatakan, mapag ramadan jadi representasi budaya Sunda yang perlu dilestarikan. Menurutnya, budaya tersebut jadi keunikan tersendiri dalam menyambut ramadan.
“Mapag atau menjemput ramadan mendorong kita untuk mempersiapkan diri dengan penuh keleluasaan. Kita akan melawan nafsu selama 30 hari lamanya, maka laksanakan ibada shaum dan ibadah lainnya dengan suka cita,” pesannya. (Reta)*