Para narasumber/pemateri pada seminar nasional yang diselenggarakanProdi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Akutansi FEB Unpas dengan tema “Membangun Jiwa Enterpreneurship dengan Kreativitas dan Motivasi. Seminar dilaksanakan Selasa 10 April 2018 di Aula Kampus II Jalan Tamansari No. 6- 8 Bandung dalam rangka Dies Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan yang ke -33.*
Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Akutansi FEB Unpas mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Membangun Jiwa Enterpreneurship dengan Kreativitas dan Motivasi “.
Acara dilaksanakan Selasa 10 April 2018 di Aula Kampus II Jalan Tamansari No. 6- 8 Bandung dalam rangka Dies Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan yang ke -33.
Materi yang dibahas yaitu “Regulasi Kebijakan Peningkatan Kapasitas SDM UMKM” disampaikan oleh Ir. Hasan Jauhari (Staf Ahli Kementrian Koperasi & UKM); “Program Akutansi“; disampaikan oleh CEO Madien Outsorced Accounting; dan “Kunci Sukses Berbisnis“ disampaikan oleh Ihsan Solehudin, SS,CH,CHT.CI.
Seminar dibuka oleh Dekan FEB, Dr. Atang Hermawan, SE, MSIE, Ak., serta dihadiri para Wakil Dekan, para Ketua Prodi beserta jajarannya, para Dosen dan Mahasiswa yang merupakan peserta seminar.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas, Dr. Atang Hermawan, SE., MSIE., Sk menyampaikan sambutan pada pembukaan seminar nasional yang diselenggarakanProdi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Akutansi FEB Unpas dengan tema “Membangun Jiwa Enterpreneurship dengan Kreativitas dan Motivasi. Seminar dilaksanakan Selasa 10 April 2018 di Aula Kampus II Jalan Tamansari No. 6- 8 Bandung dalam rangka Dies Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan yang ke -33
Dekan FEB Unpas, Dr. Atang Hermawan, SE., M.SIE., Ak dalam sambutannya mengemukakan, acara yang dilaksanakan saat ini merupakan implementasi dari salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yaitu dalam rangka peningkatan kompetensi dan kualifikasi dosen dan mahasiswa, baik teoritis maupun praktis, dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan lingkungan yang semakin dinamis dan berat.
Dr. Atang Hermawan selanjutnya mengatakan, Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara saat ini telah membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.
MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. MEA merupakan kesepakatan bahwa kawasan ASEAN menjadi pasar terbuka yang berbaris produksi, serta mobilitas arus barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja yang akan bergerak bebas.
Terjadi empat pilar MEA, yaitu kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, pertumbuhan ekonomi yang merata, integrasi keperekonomian global, dan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan kesatuan basis produksi melalui barang, jasa, investasi modal dan tenaga kerja terampil. Dengan kata lain, ASEAN termasuk di dalamnya negara Indonesia, akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM harus ditingkatkan, dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, dan pengembangan sumber daya manusia dalam kemampuan keuangan, serta teknologi.
Untuk berkompetisi di dalam masyarakat profesional, kemampuan hard skills dan soft skills sangat dibutuhkan. Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.
Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (interpersonal skills), yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Salah satu faktor penting dalam kondisi saat ini adalah mempersiapkan tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan yang dapat disertakan dengan negara lain.
Selanjutnya, masih menurut Dr. Atang Hermawan, mahasiswa adalah salah satu calon tenaga kerja terdidik yang harus memiliki kemampuan tersebut, dan sudah pasti harus memahami diri, untuk bersiap menghadapi persaingan di MEA. Dengan demikian, perlu diciptakan dan dikembangkan kemampuan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan sebagai sebuah jawaban yang logis dan tepat untuk kondisi saat ini.
Orang wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan- kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan, guna mengambil keuntungan daripadanya, serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Mahasiswa dapat dikatakan sebagai wirausahawan, apabila memiliki keberanian dan mempunyai daya kreasi, berani mengambil resiko, memiliki semangat dan kemauan keras, memiliki analisis yang tepat, tidak konsumtif, memiliki jiwa pemimpin dan berorientasi pada masa depan. Sehingga peran perguruan tinggi khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas, sangat strategis untuk melahirkan lulusan dengan kualitas baik, kompetensi global, serta mampu bersaing di level ASEAN hingga dunia.***