Sheilla dan Maisar bersama Ketua IIKU Dr. Hj. Dewi Indriani Jusuf, M.Si dan para istri Wakil Rektor Unpas, sesaat setelah dinyatakan sebagai Juara I.*
Perasaan senang bercampur haru berkecamuk pada diri pemenang juara satu Duta Kampus. Ya, dia adalah Sheilla Anggraeni (21), mahasiswa program studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik. Pasalnya ia belum pernah terjun ke dunia seperti model dan yang lainnya. Toh kegiatan sehari-harinya di kampus lebih banyak diisi dengan menghabiskan waktu di perpustakaan dan laboratorium.
Sheilla terpilih sebagai Duta Kampus Unpas III tahun 2019-2021 bersama Maisar Aprianto, mahasiswa program studi Hubungan Internasional FISIP. Final dilaksanakan Selasa 30 April 2019 oleh Ikatan Istri dan Keluarga Unpas (IIKU) di aula Oto Iskandar Di Nata, Kampus IV Unpas Jl. Setiabudhi 193 Bandung. Acara dihadiri Ketua IIKU Dr. Hj. Dewi Indriani Jusuf, M.Si dan para istri Wakil Rektor Unpas.
Sheilla mengatakan bahwa prestasinya terpilih menjadi Duta Kampus Unpas angkatan ke-3, berbekalkan percaya diri. Putri pegawai BUMN ini lahir di Jakarta. Kedua orangtuanya orang Betawi asli. Sheilla adalah anak ke -2 dari tiga bersaudara.
Jika dilihat prestasi belajarnya, ia termasuk mahasiswa yang rajin dan pintar. Dari kecil hingga sekarang terbukti selalu mendapat rangking di sekolahnya. Bahkan waktu di SMP, ia mendapat rangking ke-4 Ujian Nasional se-Sukabumi.
“Sejak SMP, saya hobi olahraga karate, dan selalu mengikuti kejuaran-kejuaran,” ucap Sheilla, saat diwawancara Media Unpas, Kamis 16 Mei 2019. Terakhir ia menjadi juara ke-3 karate Champion Ship se-Jabar Banten yang diselengarakan oleh Unpas.
Sheilla mengetahui Unpas pada awalnya dari televisi. “Saya sering menonton investigasi yang dibawakan oleh dosen- dosen Teknologi Pangan Unpas,” ucapnya lagi. Prodi tersebut, menurut Sheilla, merupakan prodi yang sangat bagus. “ Hal itu diakui oleh teman- teman saya yang kuliah di tempat lain. Katanya, Teknologi Pangan Unpas lebih maju dibandingkan dengan yang berada di perguruan tinggi lain, termasuk yang berstatus negeri.
Sheilla menyebutkan cita-citanya untuk menjadi pakar teknologi pangan. “Saya merasa bangga menjadi ikon untuk universitas yang sangat ternama ini, karena teknologi pangan kiblatnya ke Unpas. Semoga ke depannya Unpas lebih memasyarakat,” ujarnya dengan bangga.
Lain Sheilla, lain pula Maisar Aprianto yang juga sama-sama meraih predikat Duta Kampus Unpas 20119-2021. Kegiatan yang meninggalkan kesan bagi Meisar waktu kecil adalah pada saat tinggal di desa. Disebutkannya, desa yang sangat-sangat tertinggal, yang notabene hanya ada jalan setapak. “Sehingga kami pergi ke sekolah harus menelusuri jalan setapak, kemudian menyebrang pake rakit dua kali, dengan membawa sepatu di tangan,” kata mahasiswa program studi Hubungan Internasional FISIP ini.
Kenangan itu tak akan terlupakan, begitu dikatakan Maisar, anak seorang guru yang berasal dari Bengkulu. Maisar yang lahir 24 Mei 1997, sejak kecil gemar sepak bola dan futsal, bahkan sempat menjadi juara di tingkat Provinsi Bengkulu kala itu. Sekarang hobinya sudah bertambah lagi, yakni membaca, karena dengan membaca segalanya terbuka wawasan semakin meningkat.
“Saya sangat mengidolakan Sandiaga Uno pengusaha muda sukses, motivator, yang mengajak generasi muda untuk maju. Saya juga mengidolakan Anis Baswedan,” ucapnya.
Sebagai mahasiswa Unpas, ia merasa bangga, walaupun awalnya tidak akan melanjutkan kuliah, karena dirinya fokus ke kedinasan seperti TNI dan Polri. Tapi semua itu gagal. Kemudian dengan berbekal sehelai brosur Unpas yang dikasih teman. “Akhirnya saya bisa kuliah di Unpas , dari situ awal saya tahu tentang Unpas ,” ujarnya.
Ketika ada pengumuman pemilihan Duta Kampus, Maisar coba- coba mendaftar, barangkali bisa terpilih. “Alhamdulillah, saya menjadi juara satu. Motivasi saya menjadi duta kampus ingin belajar kesundaan, ingin mendalami budaya Sunda. Saya sangat tertarik dengan budaya Sunda, dan ingin membawanya ke Bengkulu, lalu dikolaborasikan dengan budaya Bengkulu,” katanya.
Prestasi lain yang pernah diraih selain prestasi akademik di kampus, ia juga pernah lolos mengikuti kegiatan comparative study programm ke tiga negara, yakni ke Singapura, Thailand, dan Malaysia. Ia mewakili Unpas bergabung dalami satu tim, dan mendapatkan juara ke-1 dan dapat medali emas.
Ia bercita- cita ingin menjadi dosen, maka tak heran jika punya hobi membaca. Mahasiswa yang lahir 22 tahun lalu ini adalah sosok yang agamis, serta aktif di DKM. Ia sebagai Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa berkeinginan untuk mengarahkan teman-teman mahasiswa khususnya di FISIP untuk meningkatkan budaya intelektual dan spiritual, supaya mampu bersaing, demi mewujudkan visi Unpas menjadi komunitas akademik peringkat internasional yang mengusung nilai Sunda dan Islam di tahun 2021.
“Harapan saya, kesundaan dan agama di Unpas harus lebih ditonjolkan. Insya Allah dengan keberhasilan sebagai duta kampus, saya akan bertanggung jawab dengan mengedepankan moralitas, sopan santun, jadi tauladan bagi teman-teman dan akan membawa teman- teman untuk memakmurkan mesjid di kampus,” Meisar mengakhiri percakapannya.
Juara Duta Kampus III Selengkapnya
Berikut ini juara lengkap Duta Kampus III : Juara I : Sheilla Anggraeni (FT) dan Maisar Aprianto (FISIP). Juara II : Diana Siti N (FISS) dan Abdul Kholik (FISIP). Juara III : Aini Nur Anisa (FISS) dan M. Adyaksa P (FH). Juara Favorit : Safna Annisa R (FT) dan Ahmad Fachrul (FKIP). Juara Harapan I (Best Performance) : M. Ihsan Apriyadi (FEB) dan Cellin Tennovella (FISIP) Juara Harapan II : Raka Imam T (FISS) dan Fanila Melinda F (FH).*** (KN)