BANDUNG, unpas.ac.id – Belakangan ini, NFT atau Non-Fungible Token tengah ramai diperbincangkan, terlebih setelah seorang pemuda bernama Ghozali meraup untung miliaran rupiah berkat koleksi swafoto yang diunggahnya sebagai produk NFT di OpenSea.
Pada akun Ghozali Everyday miliknya, terdapat 933 NFT yang seluruhnya merupakan foto selfie dirinya. Aset NFT termahal Ghozali saat ini ditebus hingga 999 Ethereum (ETH) atau setara 43 miliar rupiah.
Lantas, apa itu NFT? Apa yang membuat NFT menjadi begitu populer dan dihargai selangit?
Dirangkum dari berbagai sumber, NFT merupakan token virtual yang mewakili barang berharga dengan nilai yang tidak bisa ditukar maupun digantikan.
NFT sebetulnya sudah ada sejak 2014, namun mulai ramai diminati dan mengalami perkembangan pesat pada akhir Januari 2021. Hal ini seiring dengan meningkatnya pemegang mata uang kripto dan investor konvensional yang ingin mempunyai aset digital berbasis blockchain.
NFT dapat berupa item fisik atau digital, seperti karya seni, video, foto, soundtrack, koleksi, game, real estate, dan sebagainya. Meski bisa digunakan untuk membeli sesuatu, berbeda dengan aset kripto, NFT sulit untuk diperdagangkan.
Kendati demikian, NFT punya beberapa keunggulan, salah satunya terkait tingkat keasliannya. Konsep NFT memungkinkan pembeli untuk memiliki barang asli tanpa ada yang bisa menirunya. Di samping itu, NFT juga menyertakan bukti kepemilikan dalam bentuk sertifikat hak milik.
Walaupun sudah dibeli, karya-karya tersebut tetap dapat beredar bebas dan diduplikasi oleh pengguna internet. Hanya saja, berkas keaslian atau orisinalitasnya tidak bisa dipalsukan. Orisinalitas itulah yang membuat NFT berharga.
NFT dilengkapi dengan data unik seperti sidik jari yang bekerja untuk mempermudah verifikasi pemiliknya. Bahkan, pemilik NFT juga bisa menyimpan informasi tertentu, seperti membubuhkan tanda tangan pada karya mereka melalui metadata NFT.
Popularitas NFT sendiri kini masih sangat terbatas dalam industri, hobi, seni, atau hiburan. Pasalnya, para pengguna dan penggemar menganggap NFT sebagai era baru koleksi digital, sehingga bisa mendukung artis, atlet, hingga musisi kesayangan tanpa memerlukan perantara dan potongan dari pihak ketiga.
Mengapa NFT bisa mencapai harga jutaan? Alasannya tentu beragam. Bagi penikmat karya seni, alasan membeli NFT dengan harga fantastis tak lain sebagai wujud apresiasi. Sementara karya swafoto Ghozali, meskipun tampak remeh, tetapi konsistensinya membuat foto selama lima tahun (2017-2021) mampu menjadikan karyanya bernilai.
Di sisi lain, aspek ketokohan juga kadang berpengaruh dalam penjualan aset NFT. Selain itu, pembeli bisa berspekulasi bahwa harga itemnya akan terus naik dan menguntungkan. (Reta)*