BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi akan menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar, mahasiswa, dan umum berusia di atas 12 tahun.
Vaksinasi dilaksanakan pada Jumat-Sabtu, 29-30 Oktober 2021 di Kampus IV Unpas, Jalan Dr. Setiabudhi No 193, Kota Bandung. Peserta vaksinasi diwajibkan mengisi pendaftaran di link bit.ly/VaksinasiUnpas12 dan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) jika berusia di bawah 17 tahun.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU menyampaikan, kegiatan vaksinasi bakal mengerahkan tim Fakultas Kedokteran sebagai leading sector, dibantu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Forum Komunikasi UKM (FK UKM).
“Pelaksanaan vaksinasi menjadi langkah konkret untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan mewujudkan herd immunity. Jika mencapai 70 persen, setidaknya mobilitas warga bisa kembali normal,” tegasnya.
Vaksinasi kali ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilakukan di lingkungan Paguyuban Pasundan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, vaksinasi diperuntukkan bagi 3.000 orang dan pendaftaran akan ditutup sampai kuota terpenuhi.
“Vaksinasi akan terus kita laksanakan sampai herd immunity terbentuk, sekaligus wujud bakti kepada negeri dari Unpas dan Paguyuban Pasundan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Jawa Barat mengemban tugas paling berat dalam membentuk herd immunity karena memiliki jumlah penduduk paling banyak. Acuannya, apabila vaksinasi di Jabar sudah menyeluruh, maka sedikitnya menyumbang 20 persen ketercapaian herd immunity di Indonesia.
Ketua IDI Cabang Kota Bandung dr. R. Dadan Gardea Gandadikusumah, Sp.OT mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi program vaksinasi Unpas. Terlebih, IDI Cabang Kota Bandung juga tengah menggalakkan vaksinasi pelajar.
“IDI Cabang Kota Bandung sedang fokus ke vaksinasi pelajar, karena 50 persen sudah mulai belajar tatap muka, sehingga program vaksinasi massal untuk anak berusia di atas 12 tahun harus diperbanyak,” terangnya.
Menurutnya, meski vaksinasi semakin masif, namun hingga kini masih menghadapi beberapa kendala. Salah satunya orang tua peserta didik yang belum mengizinkan anaknya untuk divaksinasi. Untuk itu, IDI Cabang Kota Bandung terus mengkaji dan menganalisis agar tidak salah mengambil langkah.
“Kami harus meluruskan dan mempelajarinya dulu, karena tidak semua orang tua memberi izin. Jika mereka sudah benar-benar yakin kalau vaksin yang digunakan aman, maka vaksinasi bisa diberikan menyeluruh,” pungkasnya. (Reta)*