BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan lolos tahap terakhir Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun Anggaran 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Setidaknya ada 142 perguruan tinggi yang lolos pendanan PKKM, terbagi dalam Liga I, Liga II, dan Liga III. Unpas lolos pada kategori Liga I bersama 31 perguruan tinggi lainnya.
PKKM merupakan program pengembangan perguruan tinggi yang ditujukan untuk meningkatkan mutu dan relevansi melalui pencapaian delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Sebelumnya, Unpas telah menyelesaikan beberapa tahapan, yaitu seleksi administratif, evaluasi kualitas dan kelayakan proposal, serta verifikasi kelayakan atau visitasi daring.
Wakil Rektor I Unpas Prof. Dr. H. Jaja Suteja, S.E., M.Si. menyampaikan, setidaknya ada 142 perguruan tinggi yang lolos PKKM 2021. Unpas masuk dalam Liga I karena memiliki jumlah mahasiswa aktif lebih dari 18.000 orang, terakreditasi unggul, dan telah mengirimkan seluruh laporan kegiatan belajar mengajar kepada PDPT untuk TA 2019-1 dan 2019-2.
“PKKM adalah skema unggulan dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dari tiga prodi yang ikut tahap verifikasi dan validasi, ternyata hanya Akuntansi dan Teknologi Pangan yang lolos untuk dibiayai pemerintah melalui PKKM,” jelasnya, Selasa (8/6/2021).
Dana PKKM akan digunakan untuk mendukung kegiatan MBKM, baik akademik maupun non-akademik, namun bukan dalam bentuk uang. Di bidang akademik, mahasiswa berkesempatan mengikuti satu semester atau setara dengan 20 SKS di luar prodi pada institusi yang sama, prodi yang sama di institusi yang berbeda, atau antar prodi di institusi yang berbeda.
“Untuk pendekatan non-akademik yaitu dengan kegiatan pembelajaran di luar prodi, seperti magang atau praktik kerja, wirausaha, proyek kemanusiaan, mengajar di daerah 3T, riset, membangun desa, bela negara, asistensi, maupun studi independen,” imbuhnya.
Setelah pengumuman, di minggu ketiga akan ada kegiatan Training of Trainer (ToT) yang wajib diikuti oleh institusi pemenang PKKM. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pencairan dan persetujuan kontrak.
“ToT bertujuan untuk memberikan panduan mengenai pengelolaan kegiatan yang sudah diusulkan, serta pelaporan mengenai penggunaan uang di sektor publik. Karena PKKM berbasis pada aktivitas, maka anggaran tidak boleh digunakan sepeserpun untuk kegiatan di luar kontrak,” paparnya.
Ia melanjutkan, skema PKKM sangat bagus untuk mentransformasikan Unpas dari conservative university menjadi modern university yang memiliki daya saing global, namun tetap memperhatikan pendidikan karakter.
“Kami berharap, PKKM dapat menjadi kendali untuk mendorong Unpas dalam akselerasi dan transformasi. PKKM akan mempercepat ke arah sana tanpa mengesampingkan pendidikan karakter,” tutupnya. (Reta Amaliyah S)*