BANDUNG, unpas.ac.id — Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, generasi muda Indonesia dituntut tidak hanya memiliki kecakapan dalam strategi dan inovasi, tetapi juga ketangguhan dalam kepemimpinan dan kedalaman spiritualitas.
Para pemuda profesional di berbagai sektor kini mulai menunjukkan peran pentingnya dalam mendorong Indonesia untuk lebih optimal dalam mengelola potensi sumber daya yang dimiliki. Dengan pendekatan yang berimbang antara logika bisnis dan nilai-nilai kepemimpinan berjiwa, mereka diyakini mampu membawa arah pembangunan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Maka dari itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasundan (Unpas) berkolaborasi dengan Mudapro menggelar seminar dan talkshow dengan tema “Vision to Victory Paving the Path to a Golden Future” di Aula Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas Tamansari, Sabtu (31/5/2025).
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, PPM, Kewirausahaan, Kerja Sama dan Dana Usaha Unpas, Prof. Dr. H. M. Budiana, S.I.P., M.Si., Wakil Rektor Belmawabud Unpas Prof. Dr. Cartono, S.Pd., M.Pd., M.T., Presiden Mahasiswa BEM Unpas Rendy Asharila Munajat beserta sivitas akademika Unpas lainnya.

Hadir juga Ketua Umum Mudapro Husain Anwar, Direktur Utama Amura Pratama Andi Fahrul Amsal dan Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Ir. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D yang mengisi materi mengenai “Orang Muda dan SDM Unggul: Pilar Menuju Indonesia Emas 2045. Selain itu, dalam talkshownya Direktur SDM dan TI Taspen Ovita Susiana Rosya dan Komisaris PT. Pupuk Indonesia Irfan Ahmad Fauzi juga memberikan materi bagi para mahasiswa yang hadir.
Wakil Rektor Prof. Budiana mengucapkan terima kasih kepada Mudapro atas sokongannya kepada BEM Unpas, sehingga kegiatan BEM Unpas semakin berwarna. Ia berharap setelah mengikuti forum ini, para mahasiswa bisa meraih soft skillnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Yassierli menegaskan pentingnya peran generasi muda dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul sebagai pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam paparannya, ia mengatakan angka pengangguran di Indonesia turun dari 7,8 persen menjadi 7,4 persen. Namun, di tengah potensi besar tersebut, Menteri mengingatkan bahwa tantangan besar sudah menanti, terutama dalam menghadapi transformasi dunia kerja akibat perkembangan teknologi yang kian pesat, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Jangan sampai teknologi industri berubah menjadi semakin otomatis, tetapi para operator tidak mampu mengoperasikannya,” ujarnya.

Maka dari itu, ia menekankan pentingnya membekali diri dengan tiga pola pikir (mindset) utama:
- Growth Mindset yaitu keyakinan bahwa kemampuan bisa terus dikembangkan melalui usaha dan pembelajaran berkelanjutan.
- Future Mindset yaitu kemampuan mengantisipasi perubahan dan mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa depan.
- Entrepreneurial Mindset yaitu keberanian mengambil inisiatif, melihat peluang dalam tantangan, dan fokus pada solusi.
“Kalau tenaga kerja kita punya tiga mindset ini, saya tidak khawatir dengan masa depan mereka,” pungkasnya optimistis. (Rani)

