BANDUNG, unpas.ac.id – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan melepas 385 peserta KKN Tematik 2023 ke Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (14/8/2023).
Peserta dilepas oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. dan diberangkatkan dari Kampus II Unpas, Jalan Tamansari No. 4-8, Bandung.
Pada amanatnya, Rektor menekankan agar peserta bisa saling menghargai, menyesuaikan diri, dan berbaur dengan masyarakat.
“Jangan sekali-kali menggurui masyarakat, tapi ikuti pola hidupnya, fasilitasi, berikan pencerahan, dan bersama-sama membangun desa,” tegas Rektor.
Menurut Rektor, kegiatan KKN Tematik FKIP Unpas dapat menjawab tantangan, bahwa perguruan tinggi bukan menara gading, melainkan menara air yang punya peran mendampingi dan memberdayakan masyarakat.

“Mahasiswa diarahkan untuk melakukan pendampingan di desa sasaran, lalu sharing potensi desa yang bisa dikembangkan. Misalnya, UMKM di Kecamatan Sukaresik cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan dari aspek tertentu, maka kita coba upayakan,” paparnya.
Begitu juga dengan permasalahan lainnya. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) diharapkan dapat memberikan solusi terbaik bagi masyarakat.
Rektor menuturkan, pelaksanaan KKN Tematik FKIP Unpas berbarengan dengan program Perguruan Tinggi Mandiri Membangun Desa (PTM2D) yang diinisiasi LLDIKTI IV Jabar-Banten.
PTM2D diikuti 87 PTS di lingkungan LLDIKTI IV Jabar-Banten. Tidak hanya mahasiswa, DPL, dan dosen penilai akademik yang berpartisipasi, namun juga 74 guru besar dari berbagai PTS.
Manfaatkan Literasi untuk Kembangkan Potensi
Sementara itu, Dekan FKIP Unpas Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. menyampaikan, kegiatan KKN Tematik akan dimaksimalkan selama 10 hari dengan konversi SKS per hari bekerja selama 9 jam.
“Itu dirasa cukup, karena program kerja sudah disusun di kampus melalui survei dan mendatangkan pemerintah kecamatan/desa setempat, sehingga mahasiswa tinggal mengimplementasikannya di desa,” ujarnya.

Pihak fakultas berharap, mahasiswa berlaku adaptif terhadap perkembangan masyarakat dan mengaplikasikan skill yang dikuasai, antara lain literasi, pengembangan UMKM, dan kegiatan keagamaan yang bersifat mutual.
“Kami harap mahasiswa melaksanakan kegiatan peribadatan yang baik, sebab Kecamatan Sukaresik termasuk wilayah yang religius dan islam,” katanya.
“Di samping itu, mahasiswa dengan literasi kekinian mampu mengembangkan peternakan ulat sutera yang jadi keunggulan di sana, minimal dengan pelatihan penggunaan media sosial agar bisa mengangkat potensi tersebut untuk diketahui khalayak luas,” pungkasnya. (Reta)**

