BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan (Unpas) menerima kunjungan dari Badan Pangan Nasional Republik Indonesia di Lantai 7 Ruang Rapat Gedung Rektorat Unpas untuk membahas pemanfaatan bahan pangan lokal, Selasa (25/3/2025).
Kunjungan ini dihadiri oleh Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc., Wakil Rektor Bidang Penelitian, Inovasi, PPM, Kewiraswastaan, Kerja Sama, dan Dana Usaha Unpas, Prof. Dr. H. M. Budiana, S.IP., M.Si., Dekan FT Unpas Prof. Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P., Guru Besar Teknologi Pangan Unpas, Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si. beserta jajarannya dan Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P. beserta jajarannya.

Rektor Unpas Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc. mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk bisa bekerja sama dan mengkolaborasikan pentingnya produk sorgum dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
“Meskipun Indonesia adalah negara agraris, ironisnya, produk pangan seperti beras masih harus diimpor. Oleh karena itu, penting untuk melindungi produk dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk impor,” kata Prof. Azhar.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P. menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar Indonesia menjadi mandiri dalam hal pangan, dan untuk mewujudkan hal tersebut, berbagai langkah harus diambil.
“Pangan lokal harus dimanfaatkan secara maksimal, dan kami berharap dapat terus mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal,” ujarnya.
Andriko menambahkan bahwa sorgum, sebagai produk pangan lokal, memiliki banyak keunggulan, baik sebagai bahan pangan, pakan ternak, energi, bahkan pupuk. Ia berharap kerja sama ini dapat mempercepat implementasi di lapangan, menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan sorgum di hulu dan hilir.
Selain itu, ia mengusulkan empat langkah konkret yang dapat diambil untuk mendukung pengembangan sorgum. Pertama, memanfaatkan program makan bergizi gratis sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan sorgum kepada masyarakat. Kedua, menjadikan sorgum sebagai cadangan pangan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Ketiga, melibatkan industri pangan besar untuk memasukkan komponen pangan lokal sebagai bahan baku. Keempat, membangun market untuk sorgum.

Sementara itu, Guru Besar Teknologi Pangan Unpas, Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si. turut memberikan penjelasan mengenai potensi sorgum dari sisi teknologi pangan. Sorgum merupakan produk pangan yang multifungsi dan memiliki nilai gizi yang sangat baik.
“Dengan adanya diskusi ini, kami berharap sorgum dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor,” katanya.
Prof. Wisnu juga menambahkan bahwa Unpas juga telah berkolaborasi dengan berbagai instansi dan sektor swasta untuk terus mengembangkan pangan lokal ini. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat secara keseluruhan. (Rani)
