Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom hari Senin 7 Januari 2019 menyerahkan sertifikat kepada 1 dari 7 mahasiswa UMS Malaysia yang telah selesai mengikuti perkuliahan selama 1 semester di FISIP Unpas.*
Tujuh mahasiswa UMS Malaysia (berdiri di belakang, sebelah kiri) bersama Rektor Unpas, Dekan FISIP Unpas dan para dosen, selesai acara melepas mereka yang sudah mengikuti perkuliahan di FISIP Unpas selama 1 semester.*
Tujuh mahasiswa Universiti Malaysia Sabah (UMS) dilepas Rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp., M.Si., M.Kom., setelah mereka menyelesaikan program Students Exchange, selama kurang lebih empat bulan (satu semester). Ketujuhnya—semuanya perempuan, adalah mahasiswa Fakultas Psikologi dan Pendidikan yang berasal dari Sabah, Sarawak, Kelantan, dan Brunei Darussalam.
“Semoga kehadiran di Unpas selama empat bulan menjadi perjalanan berharga bagi Saudara-saudara,” ucap Prof. Eddy Jusuf dalam sambutan singkatnya. Selain itu, disampaikan pula permohonan maaf, seandainya selama berada di Unpas ada hal-hal yang kurang berkenan.
Selanjutnya dikatakan bahwa Unpas yang mengusung nilai Sunda dan Islam diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi peserta program pertukaran mahasiswa. Program seperti itu sudah dilaksanakan Unpas yang menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di negara-negara lain. Misalnya saja Universitas Chonbuk di Korea Selatan sudah beberapa kali mengirim mahasiswanya untuk melakukan pengabdian pada masyarakat di wilayah Bandung Selatan. Untuk tahun ini, di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Unpas yang kini berhasil menjadi perguruan tinggi unggulan dengan memperoleh nilai A pada akreditasi bulan lalu, insya Allah, pada tahun ajaran mendatang akan membuka Fakultas Kedokteran. Disebutkan Prof. Eddy Jusuf bahwa persiapan ke arah itu sudah banyak dilakukan.
“Kalau seluruh persyaratan sudah beres, perkuliahan untuk angkatan pertama akan diawali pada bulan September 2019 mendatang. Kita hanya akan menerima 50 orang, dan itu pun harus diseleksi secara ketat. Sedangkan untuk mahasiswa angkatan tahun-tahun berikutnya jumlahnya bisa ditambah lagi hingga 150 orang,” ucap Rektor Unpas.
Acara pelepasan para mahasiswa UMS itu dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB, hari Senin 7 Januari 2019 di ruang rapat dekanat FISIP, Kampus I Unpas, Jalan Lengkong Besar, Bandung. Selain Dekan FISIP, H. M. Budiana, S.IP, M.Si. yang didampingi para wadek dan pimpinan prodi, hadir pula Wadek I dan III FKIP Unpas, serta perwakilan dari organisasi mahasiswa.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas sudah melangsungkan kesepakatan kerjasama dengan Fakultas Psikologi dan Pendidikan UMS, sejak beberapa tahun lalu. Salah satu program yang dilaksanakannya adalah pertukaran mahasiswa. Adapun yang sekarang baru saja usai adalah untuk angkatan kedua. Sedangkan angkatan pertama dilaksanakan tahun 2016 lalu.
Pada saat yang hampir bersamaan, mahasiswa Unpas pun ada yang berangkat ke Malaysia untuk mengikuti program serupa. “Beberapa hari lagi mereka akan selesai, dan kami sebagai pembimbing akan segera menjemputnya,” ucap Dr. Abu Huraerah, M.Si. sebagai penanggung jawab program Student Exchange, dan juga Ketua Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial. (Catatan : Ketika berita ini dicetak, para mahasiswa Unpas yang kuliah 1 semester di UMS sudah kembali ke Bandung).
Dikatakannya bahwa ketujuh mahasiswa UMS tersebut yang pulang ke tempat asalnya telah menyelesaikan enam mata kuliah selama berada di FISIP Unpas. Selama berada di sini, mereka telah pula diperkenalkan dengan beberapa destinasi wisata di Kota dan Kabupaten Bandung—di antaranya Kawah Putih, Maribaya, dan Ciwalini. Tentu dengan program pengenalan budaya Sunda.
Dekan FISIP Unpas M. Budiana, S.IP., M.Si mengemukakan, rogram pertukaran mahasiswa yang telah dilakukan FISIP diharapkan dapat lebih meningkat lagi, serta merambah ke fakultas lainnya di lingkungan Unpas.
“Selama hal itu dapat menunjang akreditasi lembaga perguruan tinggi, ya, kenapa tidak?’ ucapnya. Dalam waktu dekat, Prodi Administrasi Bisnis yang juga di lingkungan FISIP Unpas akan mengadakan kegiatan serupa.
Untuk tahun ini, program kerja sosial yang dilakukan mahasiswa UMS terasa istimewa, sebab di antara mereka ada yang diikut-sertakan pada penanggulangan koran bencana alam Palu, Sulawesi, beberapa waktu lalu. Ada empat orang yang diberangkatkan, sebab yang tiga lagi tidak mendapat izin dari orang tuanya.
“Saya juga sebagai Dekan FISIP sempat kaget, lho mereka ada yang diterjunkan ke sana,” ucap Budiana. Ternyata mereka diajak oleh Edi Suharto yang kini menjabat Dirjen Rehabilitasi Sosial di Kemensos RI. “Pak Edi Suharto ini kan termasuk yang ikut membina Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial sejak dulu,” ucap Dekan FISIP.
Pada kesempatan itu, Dekan FISIP menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa dari UMS yang telah mengikuti program Student Exchange, serta pihak-pihak lain yang telah ikut mendukung pelaksanaannya. “Semoga Saudara-saudara dari UMS banyak mendapatkan pengetahuan dari kegiatan ini,” katanya.
Azira Agulana, salah seorang dari tujuh mahasiswa UMS, dalam kata-kata perpisahannya menyampaikan sangat senang dapat mengikuti program Students Exchange. “Terima kasih kepada semuanya. Kawan-kawan di Unpas sangat baik. Mereka selalu ramah dan siap sedia membantu kami,” ucapnya.
Dikatakannya pula, ia akan lebih banyak belajar mengenai kerja sosial yang di Malaysia belum ada aktanya. Banyak ilmu pengetahuan yang didapat, juga pengalaman dalam bergaul, ucap Azira.
Pada bagian akhir acara pelepasan, ketujuh mahasiswa UMS menampilkan kreasinya, berupa tarian tradisional Malaysia.***