Juara I, II dan III Lomba Pidato Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh HIMA KS-FISIP Unpas, Sabtu 17 November 2018, bersama Ketua Prodi Kesejahteraan Sosial Dr. Abu Huraerah, M.Si dan Ketua Panitia.*
Satu lagi yang digelar Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpas, yaitu Lomba Pidato Bahasa Inggris antar murid SLTA (SMA, SMK, dan MA) se-Bandung Raya. Sebanyak 54 murid, terdiri atas 37 perempuan, dan 17 laki-laki, tampil sebagai peserta, membawakan tema “Child Abuse: Problems and Solutions”. Mereka berasal dari 26 sekolah, baik negeri maupun swasta, yang berada di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.
Bertindak sebagai juri adalah Dr. Deden Novan Setiawan Nugraha, SS, M.Hum. (dosen Prodi Sastra Inggris FISS Unpas) dan Dr. Ratih Affandi, M.Si. (dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unpas).
Acara tersebut dilaksanakan hari Sabtu, 17 November 2018 di Aula Suradireja, Kampus I Unpas, Jalan Lengkong Besar, Bandung. Tampak hadir unsur pimpinan fakultas (Dekan dan Wakil Dekan III), Ketua Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial (Dr. Abu Huraerah, M.Si.), sejumlah dosen, dan para guru yang mengantar peserta. Dekan FISIP Unpas, M. Budiana, S.IP, M.Si. langsung membuka acara, seusai menyampaikan sambutan singkatnya.
Dikatakan Budiana dalam sambutannya bahwa diharapkan dari peserta akan tampil isi atau kontens pidato yang mencerminkan kepedulian terhadap masalah sosial. Tentu bukan hanya sebatas isi ang mencerminkan pemikiran, melainkan juga kemampuan dalam penguasaan bahasa Inggris dari setiap peserta.
Dalam kesempatan terpisah, Budiana menilai bahwa kegiatan semacam itu yang melibatkan murid SLTA dinilai sangat strategis, serta memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan fakultas. “Ini merupakan peluang bagi murid SLTA untuk mengetahui secara langsung bagaimana keadaan di FISIP, serta tidak mustahil akan menumbuhkan daya tarik. Sebab, murid yang bersangkutan mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.”
Budiana menyebutkan, kegiatan fakultas yang mengikut-sertakan murid SLTA tidak hanya sebatas dalam bentuk lomba saja, melainkan juga juga seminar yang bertujuan menambah wawasan mereka.
Adapun yang menjadi latar belakang penyelenggaraannya sebagaimana yang disampaikan panitia adalah: “Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir ini, perhatian pemerintah dan publik terhadap kehidupan anak-anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan berkembangnya organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang perlindungan anak sebagai salah satu bukti masih tingginya tingkat perasaan kemanusiaan yang ada di masyarakat. Namun di balik itu semua ternyata semakin tingginya perhatian yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat ini tidak berdampak berbanding lurus terhadap penurunan jumlah anak terlantar, tingkat kekerasan terhadap anak, perburuhan anak di bawah umur ,dan lain sebagainya. Kondisi anak-anak Indonesia yang kurang beruntung ini kian hari semakin kurang menggembirakan terutama bila dilihat dari sektor ekonomi dan pendidikan yang didapatnya.”
Dari 54 peserta lomba, dewan juri memutuskan peserta yang berhasil menjadi juara, adalah sebagai berikut:
.Juara 1 : Maria Ambalika Setiadi (SMA Santa Angela) meraih hadiah Rp. 2.000.000
Juara 2 : Yasmin Verena Jerissia Murtagh (SMAN 1 Baleendah) yang meraih hadiah Rp. 1.500.000
Juara 3 : Patrick Steven (SMA Kalam Kudus) yang meraih hadiah Rp. 1.000.000
Juara Harapan 1 : Narissa Amanda (SMA 16 Bandung) meraih hadiah Rp. 500.000
Juara Harapan 2 : Selma Queena ( SMA Talenta) meraih hadiah Rp. 500.000
Juara Harapan 3 : Abraham Renchart M ( SMAN 9 Bandung) meraih hadiah Rp. 500.000
***