BANDUNG, unpas.ac.id – Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syiar Islam (LPPSI) serta Lembaga Budaya Sunda (LBS) merupakan dua unit yang berperan penting dalam merealisasikan visi misi Universitas Pasundan.
LPPSI mengembangkan nilai keislaman, sedangkan LBS fokus terhadap budaya Sunda. Selain melalui kurikulum pengajaran yang mewajibkan mata kuliah Bahasa Sunda dan agama Islam, untuk lebih membumikan nilai-nilai Islam dan Sunda, kedua lembaga tersebut berencana membuat konten yang akrab dengan milenial.
“LPPSI dan LBS harus saling beriringan. Kami akan mencoba berkolaborasi membedah nilai-nilai Islam melalui perspektif Sunda. Misalnya mengkaji petatah petitih Sunda dengan bahasa agama,” jelas Ketua LPPSI Unpas Dr. H. Tata Sukayat, M.Ag., Kamis (3/6/2021).
Menurutnya, perlu ada kajian ringan seputar pengetahuan Islam dan Sunda dengan metode pendekatan kekinian. Hal tersebut tidak hanya mewujudkan visi Unpas. Lebih dari itu, agar mahasiswa memahami bahasan yang selama ini dianggap remeh-temeh, namun ternyata bermakna.
“Anak muda kalau disuguhi materi tentang agama atau budaya yang terlalu berat biasanya kurang tertarik. Jadi, mungkin akan dikemas secara ringan, humoris, tetapi berbobot,” tambahnya.
Rencananya, konten ini akan menyasar kalangan muda di media sosial. Bahasan nilai-nilai luhur mengenai Islam dan kesundaan yang sudah melegenda dan tidak asing di telinga tentu menjadi daya tarik tersendiri.
Sementara itu, Ketua LBS Unpas Dr. H. Wawan Setiawan, M.Sn. mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya menghidupkan kembali budaya Sunda yang dibalut pengetahuan agama, baik di lingkungan Unpas maupun masyarakat umum.
“Ini sebagai misi membangun atmosfer kebudayaan Sunda dan Islam sesuai dengan visi Unpas. Konsepnya masih dibuat supaya matang dan bisa kontinu, juga diapresiasi,” tutupnya. (Reta Amaliyah S)*