BANDUNG, unpas.ac.id – Jelang pelaksanaan diklat Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) – Applied Approach (AA), Universitas Pasundan akan mengadakan kegiatan Training of Trainer (ToT) untuk sertifikasi instruktur, Sabtu-Minggu, 7-8 Agustus 2021.
Ketua Tim Penyelenggara Diklat Pekerti/AA Dr. Cartono, S.Pd., M.Pd., M.T menyampaikan, sejak beberapa pekan lalu, Unpas sudah melakukan berbagai persiapan, diantaranya reaktualisasi kurikulum untuk disesuaikan dengan regulasi dari Kemendikbudristek dan tuntutan keterampilan abad 21.
“Unpas juga terus menyempurnakan Learning Management System (LMS) yang akan digunakan sebagai fasilitas diklat secara daring, serta melaksanakan ToT bagi calon instruktur dengan menghadirkan sejumlah narasumber,” ujarnya, Jumat (6/8/2021).
Narasumber yang akan mengisi kegiatan ToT diklat Pekerti/AA unpas yaitu Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbudristek Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed., Plt. Kepala LLDIKTI IV Ir. Dharnita Chandra, M.Si., Rektor Unpas dan Ketua APTISI Jabar-Banten Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.
Akan hadir pula Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen Kemendikbudristek dan Tim Penyusun Draf Permenpan-RB Dr. Sutikno, M.Si., Tim Pengembang dan Instruktur Nasional KPT Kemendikbudristek Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si., Ketua P3AI Unpas dan Instruktur Nasional KPT Kemendikbudristek Dr. Cartono, S.Pd., M.Pd., M.T., dan Tim Pengembang Kurikulum dan LMS Diklat Pekerti/AA Unpas.
ToT diperuntukkan bagi dosen, instruktur, atau widyaiswara yang ingin menjadi pelatih Pekerti/AA. Selama kegiatan, narasumber bakal menyampaikan materi dan di akhir pelatihan akan diberikan sertifikat.
“Ini merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya Unpas sebagai penyelenggara Diklat Pekerti/AA untuk dosen di seluruh Indonesia berdasarkan Surat No. 1955/E-4/KK.01.01/2021 dari Kemendikbudristek,” terangnya.
Program Pekerti melatih tenaga pengajar untuk mempersiapkan program pembelajaran, memiliki keterampilan mengajar, dan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar. Program ini banyak diminati, baik oleh dosen muda maupun senior.
Sedangkan AA atau pendekatan terapan dirancang sebagai program lanjutan yang bertujuan melatih dosen untuk memiliki wawasan di bidang pembelajaran. Materinya meliputi taksonomi tujuan instruksional, strategi kognitif, dan pembelajaran orang dewasa sebagai bekal untuk melakukan rekonstruksi mata kuliah, membuat kontrak perkuliahan, maupun menulis bahan ajar. (Reta)*