BANDUNG, unpas.ac.id – “Bandung bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan” –Pidi Baiq
Bandung selalu punya cara untuk menciptakan kenangan, juga mengasah naluri kreatif penghuni dan pendatangnya. Kreativitas yang dituangkan dalam gagasan dan karya nyata hendaknya bisa dinikmati khalayak sebagai sumber inspirasi.
Lewat gelaran Aku dan Bandung Expo, Himpunan Mahasiswa DKV Universitas Pasundan (Himadu) ingin menyuguhkan memori tentang Bandung yang dikemas dengan ekshibisi dan apresiasi karya.

Bandung dan Segala Kenangan jadi tema apik yang membalut beragam kegiatan menarik inisiasi pengurus Himadu. Sebanyak 40 gambar ilustrasi mahasiswa, dosen, dan alumni DKV Unpas dipajang di Mandala Saba Otto Iskandar Dinata, Kampus IV, Jalan Dr. Setiabudi No. 193, Bandung.
Tak hanya ekshibisi, Aku dan Bandung Expo juga disemarakkan dengan Talkshow yang diisi oleh Atep Kurnia (penulis buku Jejak-jejak Bandung), Workshop Komik bersama Komikus Sweta Kartika, Poster Competition untuk pelajar SMA/sederajat, hingga pagelaran musik (gigs).
Ketua Umum Himadu Filla Ramadan menuturkan, Aku dan Bandung Expo jadi wadah untuk meluapkan rindu pada Kota Kembang sekaligus dedikasi pengurus Himadu periode 2021-2022 untuk membuat pameran yang berkesan.
“Kami ingin mengulas cerita Bandung tempo dulu dan sekarang, karena banyak mahasiswa DKV Unpas yang ternyata pendatang dan mereka nyaman di Bandung. Karya-karya yang ditampilkan juga berisi kenangan selama di Bandung atau pengalaman pribadi designer-nya,” katanya.
Peluang Komik di Dunia Industri
Dipilihnya Workshop Komik sebagai rangkaian Aku dan Bandung Expo sejalan dengan meningkatnya kebutuhan ilustrator di dunia industri. Comic Artist masuk ke deretan profesi yang peluangnya menjanjikan di industri kreatif.
“Apalagi pembicaranya Sweta Kartika, kreator Webtoon yang di ranah ini sudah sangat terkenal dan tidak asing bagi para penggemar komik atau ilustrasi,” ujar Kaprodi DKV Unpas Fadhly Abdillah, S.Sn., M.Sn.

Di prodi DKV Unpas, Komik memang sudah masuk dalam mata kuliah pilihan sebagai upaya pengembangan keilmuan ilustrasi. Juli mendatang, DKV Unpas juga bakal menggelar Workshop CGI dan menghadirkan alumni yang ikut menggarap film Gatotkaca.
Workshop Komik yang semula ditargetkan bagi 20 peserta ternyata melebihi ekspektasi. Kurang lebih 32 peserta turut berpartisipasi mempersembahkan karya terbaiknya untuk memperebutkan Wacom Pen Tablet dan uang tunai yang di-support prodi DKV Unpas.
“Antusiasnya cukup baik dan pesertanya tersebar dari berbagai perguruan tinggi, seperti Unikom, ATC Widyatama, IWU, Australian Institute of Music, Binus, SMPN 18 Bandung, ARS University, ISBI Bandung, bahkan Universitas Negeri Semarang. Seluruhnya hadir di Aula H. Hasan Moestopa, Kampus IV Unpas,” sambungnya.
Angkat Isu Lokal
Fadhly melanjutkan, talkshow session bersama Atep Kurnia bukan sekadar korelasi dengan tema Aku dan Bandung Expo. Dari sisi akademik, talkshow mengenai Bandung dari masa ke masa juga berhubungan dengan kelokalan yang terus digaungkan DKV Unpas.

“Mahasiswa DKV Unpas kami beri nilai plus kalau tugas akhirnya mengangkat tema-tema lokal. Ini berkaitan erat dengan konsep DKV, jadi tidak semata-mata bicara Bandung,” tuturnya.
Ke depan, kegiatan semacam ini diharapkan bisa berlanjut, sehingga ilmu yang diterima makin luas, baik dari praktisi maupun pengalaman mengelola event. (Reta)**