BANDUNG, unpas.ac.id – Kemendikbudristek melalui Direktorat Sumber Daya mengumumkan hasil seleksi substansi Program Talenta Inovasi Indonesia Gelombang 2 2021.
Dalam berkas pengumuman yang beredar 24 November 2021 lalu, enam mahasiswa dan satu dosen Universitas Pasundan dinyatakan lolos seleksi substansi setelah sebelumnya melewati seleksi administrasi.
Enam mahasiswa yang lolos yaitu Malem Pindonta Milala (Teknik Mesin), Friska Apriani Anindita, Desthio Andrawinata Hidayat, Aldilah Kania Firanda Putri (Perencanaan Wilayah dan Kota), Anggi Lestari (Manajemen), dan Andika Yudha Suryadi Putra (Magister Manajemen).
Adapun dosen yang lolos merupakan dosen prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Ardi Gunardi, S.E., M.Si., CSRS., CSRA. Saat ini, Ardi tengah menempuh studi doktoral di Universitas Padjajaran.
Pada gelombang pertama, tujuh mahasiswa Unpas juga berhasil lolos seleksi substansi, dengan rincian enam orang dari prodi S1 Teknik Mesin, satu orang prodi S1 Teknologi Pangan, dan dua orang prodi Magister Teknik Mesin.
Program Talenta Inovasi Indonesia adalah program pendanaan berupa insentif yang diberikan kepada mahasiswa di tingkat sarjana, magister, dan doktor. Program ini bertujuan mewujudkan inovasi dan kreativitas independen guna mendukung pengembangan IPTEKS yang bermanfaat bagi masyarakat.
Banyaknya skim dan besaran pendanaan yang ditawarkan Direktorat Sumber Daya untuk masing-masing jenjang pendidikan berbeda-beda. Untuk program sarjana 10 skim, program magister 11 skim, dan program doktor 9 skim.
Rincian kegiatan, bentuk luaran, dan besaran pendanaan dapat dilihat selengkapnya di Pedoman Program Talenta Inovasi Indonesia yang dikeluarkan Ditjen Dikti Kemendikbudristek.
Wakil Rektor III Unpas, Dr. H. Deden Ramdan, M.Si mengatakan, pihak kampus sangat mengapresiasi keberhasilan yang dicapai mahasiswa dan dosen Unpas pada Program Talenta Inovasi Indonesia.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Tentunya, membuktikan bahwa mahasiswa dan dosen Unpas tidak hanya merespons setiap program Kemendikbudristek, tapi juga menjadi bentuk pembuktian kualitas civitas akademika Unpas,” terangnya.
Ke depannya, ia berharap akan lebih banyak lagi mahasiswa dan dosen yang mengikuti program serupa, baik yang diselenggarakan Kemendikbudristek maupun institusi lainnya. (Reta)*