BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan mengukuhkan dua guru besar tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yakni Prof. Dr. M. Budiana, M.Si. (Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Politik Internasional) dan Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si. (Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Publik), Sabtu (23/9/2023).
Dengan dikukuhkannya dua guru besar baru, Unpas kini memiliki 34 guru besar. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak di lingkungan LLDIKTI IV Jabar-Banten.

Prof. Budiana yang juga Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kerja Sama, dan Fund Raising serta Ketua KONI Jabar menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Strategi Politik Pemerintah Joko Widodo dalam Menghadapi Dinamika Politik Internasional pada Presidensi G-20 2022 dan KTT ASEAN 2023”.
Sementara Prof. Thomas menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Dinamika Administrasi Publik Baru: Manajemen Publik Seiring Pergeseran Citizen to Netizen”.
Kado Akhir Masa Jabatan Rektor
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. menuturkan, sebelum 2023 berakhir, masih ada 7 guru besar yang akan dikukuhkan. Rektor bersyukur karena di sisa masa jabatannya, Unpas bisa melahirkan banyak guru besar dalam waktu berdekatan.
Mengingat guru besar merupakan gelar kehormatan prestisius dan jabatan fungsional tertinggi yang menandakan puncak karier dosen, Rektor menekankan, guru besar harus mampu memberikan sumbangsih keilmuan yang bermanfaat bagi masyarakat sesuai kepakarannya.

“Guru besar adalah pendidik, peneliti, dan orang yang mengabdikan ilmunya kepada masyarakat, sehingga kehadirannya tentu sangat dinantikan,” jelasnya.
Menurut Rektor, guru besar akan memperkuat SDM dan menambah eksistensi perguruan tinggi. Untuk itu, alih-alih mengejar jabatan struktural, dosen diimbau fokus memperoleh gelar guru besar.
“Mudah-mudahan, karya bermutu dari dua guru besar ini bisa menambah khazanah keilmuan dan berkontribusi pada pengembangan peradaban Indonesia,” harap Rektor.
Tingkatkan Mutu Perguruan Tinggi
Sementara itu, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. mengatakan, guru besar mesti menegakkan ilmu pengetahuan di tengah era disrupsi dan digitalisasi yang beriringan dengan menguatnya ideologi neokapitalisme, neoliberalisme, dan materialisme.
“Guru besar turut ambil bagian dalam penyelenggaraan pembelajaran yang idealnya dapat melahirkan pemimpin nasional dan anak bangsa yang tangguh untuk melaksanakan dan mewujudkan cita-cita luhur pendidikan,” tuturnya.

Kepala LLDIKTI IV Jabar-Banten Dr. M. Samsuri, M.T,. IPU. yang bergabung secara daring memberikan apresiasinya kepada Unpas atas ruang dan dukungan yang diberikan kepada dosen untuk mencapai gelar guru besar melalui karya-karya terbaiknya.
Ia berharap, bertambahnya guru besar di Unpas tidak hanya meningkatkan kuantitas, namun menjaga iklim produktivitas, membantu peningkatan mutu perguruan tinggi, dan menjadi katalisator bagi dosen lainnya.
“Kualitas perguruan tinggi ditentukan dari mutu lulusan dan produktivitas dosen. Maka, semakin banyak guru besar, kampus harus semakin produktif, baik dalam penelitian maupun inovasi di masyarakati,” paparnya. (Reta)**