BANDUNG, unpas.ac.id – Dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Raden Dewi Sartika dan Hari Ibu, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan Masyarakat Paguyuban Pasundan menggelar webinar bertajuk ‘Peran Perempuan dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Gizi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19 untuk Menggapai Keluarga Bahagia dan Sederhana’, Rabu (15/12/2021).
Webinar ini menghadirkan perempuan-perempuan hebat sebagai narasumber, yaitu Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si., Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar Dra. Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, M.Si., dan Koordinator Ketahanan Pangan dan Gizi Forum Bandung Sehat, dr. Hj. Sofa Rahmannia, M.Kes.
Sebelum pandemi Covid-19, Hari Kelahiran Dewi Sartika biasanya diperingati dengan kegiatan upacara di halaman kantor Paguyuban Pasundan yang diikuti oleh seluruh jajaran pengurus, unit kegiatan Paguyuban Pasundan, hingga unsur-unsur di YPT Pasundan dan YPDM Pasundan.
Dewi Sartika merupakan perintis pemberdayaan perempuan. Ia memperjuangkan akses pendidikan bagi kaum perempuan, sehingga kini mampu berkiprah dalam aktivitas berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, penting untuk mengenang kembali sejarah perjuangan Dewi Sartika guna mewarisi nilai-nilai luhur sebagai pelopor pendidikan dan pejuang emansipasi perempuan.
Pada sambutannya, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. mengungkapkan rasa hormatnya pada Dewi Sartika, karena atas kiprahnya, perempuan Indonesia tumbuh menjadi kaum yang berdaya. Ia juga membacakan pidato yang ditujukan kepada para perempuan tangguh.
Menurutnya, ibu dan istri yang hebat tidak harus memimpin atau menduduki jabatan formal, karena setiap perempuan mempunyai kesempatan dan karakter masing-masing. Mereka hebat karena bisa melakukan pembudayaan dan pemberdayaan di keluarganya, menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, membangun ketenangan pikiran, dan menjamin kenyamanan istirahat.
“Wanita salihah senantiasa mengiringi langkah suami dan anak-anaknya dengan senyum tulus dan doa. Istri yang baik dan bijak akan memahami bahwa berkeluarga merupakan perjuangan panjang dan pengorbanan. Rumahku surgaku, istriku bidadariku,” ungkapnya.

Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Netty Prasetiyani, M.Si. yang juga istri mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher). Ia menjelaskan tentang peran perempuan dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, problematika kesehatan masyarakat dipengaruhi berbagai aspek, seperti gaya hidup, penyakit katastropik, stunting, penyalahgunaan napza, akses masyarakat, lemahnya upaya promotif dan preventif, regulasi dan anggaran kesehatan, sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), infrastruktur dan fasilitas kesehatan, hingga distribusi tenaga kesehatan.
“Selain melakukan reformasi ketahanan kesehatan, problematika tersebut dapat diatasi dengan optimalisasi peran perempuan, di antaranya menumbuhkan basis pengetahuan, meningkatkan keterampilan, melibatkan diri dengan kegiatan atau organisasi sosial kemasyarakatan, dan memilih peran yang sesuai dengan minat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala DP3AKB Jabar Dra. Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, M.Si. menyampaikan peran perempuan dalam menggapai kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga. Ia menggantikan Ketua Tim Penggerak PKK Jabar Hj. Atalia Praratya, M.I.Kom. yang berhalangan hadir.
“Peran perempuan dan laki-laki dalam keluarga sebenarnya sama, yang penting adalah adanya kesetaraan, kerja sama, dan berbagi tanggung jawab agar fungsi keluarga dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
DP3AKB sendiri memiliki strategi di bidang penguatan ketahanan keluarga, meliputi motivator ketahanan keluarga (Motekar), sekolah perempuan capai impian dan cita-cita (Sekoper Cinta), stop perkawinan anak di Jabar (Stopan Jabar), ngabaturan barudak sakola online (Ngabaso), sekolah aman menggunakan gawai (Setangkai), dan penguatan pusat pembelajaran keluarga (Puspaga).

Terakhir, Koordinator Ketahanan Pangan dan Gizi Forum Bandung Sehat, dr. Hj. Sofa Rahmannia, M.Kes., memaparkan peran perempuan dalam meningkatkan gizi keluarga di masa pandemi Covid-19, mulai dari penjelasan gizi keluarga, pentingnya konsumsi ASI bagi bayi, ragam MPASI, gizi yang perlu diperhatikan, hingga anjuran memilih makanan.
“Asupan gizi seorang ibu memengaruhi kesehatan anak cucunya, maka penuhi gizi anak dengan ASI dan MPASI, hindari kegemukan pada semua usia, berikan makanan yang beragam sesuai ISI PIRINGKU, buat jadwal makan, hindari makan di larut malam, dan biasakan makan bersama keluarga untuk membentuk pola makan yang baik,” pungkasnya. (Reta)*