BANDUNG, unpas.ac.id – Di balik euforia hari raya Idul Fitri, ternyata ada efek buruk bagi mereka yang kurang memperhatikan pola makan, yakni ancaman efek yoyo.
Efek yoyo dapat terjadi ketika seseorang kembali ke pola makan baru usai mencapai berat badan ideal dengan pola makan tertentu, seperti berpuasa.
Setelah beradaptasi dengan pola makan teratur saat berbuka dan sahur, pola makan kadang sulit dikontrol saat lebaran. Hal ini bisa membebani sistem pencernaan.
Guna meminimalkan risiko terkena efek yoyo, Pakar Kesehatan Universitas Pasundan dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN (K) mengimbau untuk mengatur pola makan. Berikut tips yang disampaikan dr. Trias untuk mencegah efek yoyo selama lebaran:
1. Puasa Syawal
Seusai merayakan Idul Fitri dengan dilarang berpuasa selama beberapa hari, kembali menjalani ibadah puasa dapat membantu sistem pencernaan agar menyesuaikan dengan pola makan baru.
“Puasa Syawal bisa jadi masa transisi agar pencernaan tidak kaget. Sistem pencernaan yang tadinya bekerja lebih lambat harus adaptasi lagi dengan pola makan normal,” katanya.
2. Mengatur jadwal makan

Selama lebaran, penting untuk mengatur jadwal makan supaya tidak terjadi lonjakan beban makanan yang diterima tubuh. Untuk itu, perlu menjaga porsi dan asupan ketika sarapan, makan siang, dan malam. Sarapan ideal dilakukan antara pukul 07.00 – 09.00 WIB.
Namun bagi orang-orang yang memiliki pola makan berbeda, mengonsumsi sarapan dua jam setelah bangun tidur dapat membantu meringankan beban pencernaan.
“Usahakan makan malam sebelum pukul tujuh. Hal ini memberikan waktu bagi pencernaan untuk beristirahat dari kerja mengolah makanan,” sambungnya.
3. Perhatikan asupan dan kandungan gizi

Waktu sarapan, memilih menu makanan ringan dengan kandungan karbohidrat cukup dapat membantu proses pengeluaran sisa makanan.
Saat makan siang, lambung bisa diisi dengan makanan kaya protein dan rendah karbohidrat untuk menyuplai zat pembangun dan membentuk energi agar tubuh kembali segar.
“Untuk makan malam, makan makanan kaya serat seperti buah dan sayur agar tidak membebani sistem pencernaan pada waktu tubuh beristirahat,” terangnya.
4. Memperkuat imunitas

Bahan-bahan tradisional seperti jahe, temulawak, dan rempah-rempah lainnya baik untuk menjaga imunitas tubuh. Memenuhi cairan tubuh juga bisa mencegah risiko dehidrasi.
“Pengaturan pola makan yang tidak membebani tubuh bakal membantu detoksifikasi dan menghindarkan kita dari sakit,” tutupnya. (Reta)*