BANDUNG, unpas.ac.id – Program studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pasundan menyelenggarakan desk evaluation bersama Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) melalui telekonferensi Zoom, Kamis (2/12/2021).
Desk evaluation KKI bertujuan mengevaluasi penyelenggaraan prodi Pendidikan Dokter di FK Unpas sejak didirikan pada 2019 lalu. Dalam perjalanannya, FK Unpas selaku fakultas bungsu senantiasa meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan kepada mahasiswa.
Diadakannya kegiatan ini sejalan dengan tujuan KKI, yaitu melindungi masyarakat sebagai penerima jasa layanan kesehatan, salah satunya menjamin prodi kedokteran di seluruh perguruan tinggi agar dapat menghasilkan dokter yang kompeten dan profesional.
Turut hadir Wakil Rektor II Dr. Ir. Yudi Garnida, MP. yang ditugaskan mewakili Rektor, Dekan FK Unpas, Prof. Dr. DediRachmadi, dr., Sp.A(K). M.Kes, Wakil Dekan I dr. Ike Rostikawati Husen, M.Kes, Wakil Dekan II dr. Alma Lucyati, M.Kes., M.Si., MH.Kes, Wakil Dekan III dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN (K), Ketua Gugus Kendali Mutu, Medical Education Unit, Tim Task Force, dan struktural lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua KKI, dr. Putu Moda Arsana, Sp.PD-KEMD., FINASIM menyampaikan, KKI akan membantu memotret proses pembelajaran dan instrumen penting yang telah berjalan di FK Unpas dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (SNPK).
“SNPK merupakan acuan dari Ditjen Dikti yang digunakan untuk meninjau berjalannya prodi kedokteran di perguruan tinggi. Dengan ini, kita bisa mengetahui apa kekurangan berikut perbaikannya, agar FK Unpas dapat menghasilkan individu calon dokter yang kompeten,” jelasnya.
Menurutnya, penyelenggara pendidikan dokter, spesialis, dan sub spesialis termasuk FK Unpas kini dihadapkan dengan era revolusi industri 4.0 di bidang kesehatan yang menimbulkan kondisi disrupsi global.
“Perubahan tatanan global menuntut perguruan tinggi kedokteran untuk melahirkan calon dokter yang mampu bersaing, guna menghadapi revolusi industri 4.0 maupun Masyarakat Ekonomi ASEAN. Maka, evaluasi berdasarkan SNPK ini dirasa perlu dilakukan oleh KKI,” lanjutnya.
Agenda dilanjutkan dengan presentasi profil prodi oleh Kaprodi Pendidikan Dokter, Dr. Rer. Nat Afiat Berbudi, dr., M.Kes, mulai dari penjelasan visi misi, keunggulan, arah tahapan pengembangan, rencana program, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi akademik, wahana pendidikan, sarpras, implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, hingga kurikulum.
Salah satu yang menjadi sorotan pembahasan yaitu kolaborasi nilai keislaman dan kesundaan, serta peran FK Unpas dalam aspek kesehatan masyarakat. Nilai Islam dan Sunda bukan sekadar visi, keduanya diinternalisasikan secara nyata dalam kasus-kasus di perkuliahan, sehingga dapat terwujud calon dokter yang sesuai dengan visi FK Unpas.
Anggota Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran dr. Mariatul Fadilah, MARS, PhD, proposal yang diajukan FK Unpas dinilai cukup baik, terlebih dalam aspek keislaman dan kultur kesundaan. Namun, ada beberapa catatan yang mesti diperhatikan untuk perbaikan ke depannya.
“Kami menantikan kontribusi FK Unpas, karena kebutuhan dokter di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan dan problem kesehatan yang juga kian banyak. Visi, misi, dan unggulan FK Unpas dalam peningkatan promotif dan preventif kesehatan masyarakat sangat kami tunggu. KKI akan terus memberikan support,” paparnya.
Terakhir, Warek II Unpas, Dr. Ir. Yudi Garnida, MP mengatakan, pihak rektorat maupun FK Unpas akan menerima serta melaksanakan dengan baik saran dan masukan dari asesor.
“Suatu kehormatan bagi kami bisa diundang oleh KKI. Kami selalu mendukung penuh dan bertindak all out untuk kemajuan FK Unpas. Kami juga sedang menyiapkan kehadiran rumah sakit untuk RS pendidikan FK Unpas. Kami berkomitmen untuk melengkapi fasilitas yang dibutuhkan, terima kasih atas masukannya, Insya Allah akan diperbaiki dari segi fasilitas dan layanan,” tutupnya. (Reta)*