BANDUNG, unpas.ac.id – Sebagai agent of change, mahasiswa dituntut untuk mampu mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya menjadi tugas dosen, melainkan tanggung jawab seluruh elemen termasuk mahasiswa dan tenaga kependidikan.
Sejalan dengan urgensi tersebut, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan menginisiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk Bakti Desa.
Kurang lebih 40 mahasiswa dilepas oleh Wakil Dekan III FISIP, Drs. H. R. Sumardhani, M.Si. dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Rasman Sonjaya, S.Sos., M.Si. untuk melaksanakan Bakti Desa di Kp. Pamegarsaren RW 04, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Senin (14/2/2022).
Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan selama enam hari, Senin-Sabtu, 14-19 Februari 2022. Mahasiswa yang terjun ke lokasi pengabdian bakal membawa misi sosial, pendidikan, ekonomi, budaya, hingga kepemudaan.
Beberapa pekan sebelum keberangkatan, Himakom FISIP Unpas juga melakukan penggalangan donasi melalui media sosial. Hasil donasi berupa uang tunai, pakaian, dan buku akan disalurkan pada masyarakat di Kp. Pamegarsaren.
“Di sana, ada banyak aspek yang bisa mereka sentuh, mulai dari mengajar di sekolah, pemberdayaan anggota PKK, karang taruna, majelis taklim. Yang jelas, mereka langsung berbaur dengan masyarakat,” jelas Kaprodi Ilkom Unpas, Rasman Sonjaya, S.Sos., M.Si.
Rasman menuturkan, Bakti Desa merupakan kegiatan yang rutin diadakan oleh Himakom FISIP Unpas sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi poin ketiga.
“Diadakannya kegiatan Bakti Desa merujuk pada pengalaman pengurus sebelumnya. Kegiatannya selalu terselenggara dengan baik, respons masyarakat setempat juga positif, sehingga mereka meminta untuk diselenggarakan kembali,” tuturnya.
Pihak fakultas dan prodi menekankan, dilepasnya mahasiswa ke Kp. Pamegarsaren mengemban nama besar lembaga. Untuk itu, mahasiswa diminta menjaga citra himpunan, prodi, fakultas, dan universitas.
“Mahasiswa memikul beban tersebut, jadi tidak boleh sembarangan atau membuat citra buruk terhadap label-label tadi,” ujarnya.
Mahasiswa juga diimbau untuk mempraktikkan keilmuan yang dipelajari di bangku kuliah, mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, dan memberikan solusi praktis pada masyarakat.
“Tentu karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, saya tekankan untuk tetap menaati protokol kesehatan. Jangan sampai karena kegiatan ini, mahasiswa dan masyarakat terpapar akibat mengabaikan protokol kesehatan,” tegasnya.
Nantinya, pihak prodi akan memantau kegiatan Bakti Desa secara berkala agar tetap terkontrol dan berjalan sebagaimana mestinya.
“Hari ini, kami mengutus Sekretaris Prodi dan Staf Kemahasiswaan untuk membantu monitoring di sana. Setiap hari diusahakan ada monitoring supaya tidak lepas begitu saja,” tutupnya. (Reta)*