BANDUNG, unpas.ac.id – Jeli dalam memilih makanan dan bahan pangan yang akan dikonsumsi sangat penting agar terhindar dari produk yang tidak memenuhi standar dan membahayakan kesehatan.
Pasalnya, banyak oknum pedagang makanan nakal yang nekat menggunakan bahan tidak layak olah untuk menekan biaya produksi, hingga memasukkan zat kimia berbahaya seperti pewarna tekstil, boraks, atau formalin.
Ulah oknum tersebut kerap diungkap dalam laporan investigasi dan ditayangkan di televisi. Tayangan investigasi ini menguak fakta bahwa makanan yang lazim dikonsumsi masyarakat ternyata tidak semuanya aman.
Untuk mendukung kelengkapan proses investigasi, Fakultas Teknik Universitas Pasundan bekerja sama dengan program investigasi iNews TV bertajuk iNews Files, khususnya untuk melakukan uji laboratorium bahan pangan.
Laboratorium milik program studi Teknologi Pangan dimanfaatkan untuk membantu kepentingan investigasi. Proses uji laboratorium melibatkan dosen dan laboran prodi Teknologi Pangan. Dosen berperan untuk memaparkan hasil uji laboratorium sampel makanan yang tengah diinvestigasi.
Dekan Fakultas Teknik Unpas Dr. Ir. Yusman Taufik, MP. mengatakan, sebelum bekerja sama dengan iNews TV, Fakultas Teknik Unpas pernah menjalin kerja sama dengan program Reportase Investigasi di Trans TV.
“Kita ingin memberi tahu masyarakat bagaimana penggunaan bahan pangan yang aman, bebas zat adiktif, halal, layak dikonsumsi, dan diizinkan BPOM,” katanya, Rabu (10/8/2022) dilansir dari podcast Unpas Talk.
Banyaknya makanan di pinggir jalan yang luput dari pengawasan BPOM mendorong Fakultas Teknik Unpas untuk mengedukasi dan memberi contoh kepada pelaku UMKM supaya lebih teliti dan hati-hati dalam memilih bahan pangan.
“Selama ini banyak beredar makanan dan minuman yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Maka kita bekerja sama dengan program investigasi iNews TV untuk memanfaatkan laboratorium di Fakultas Teknik Unpas,” tuturnya.
Program iNews Files dapat disaksikan setiap Selasa dan Sabtu di televisi atau di kanal YouTube iNews TV. “Melalui tayangan investigasi dan hasil uji laboratorium di Fakultas Teknik Unpas, semoga masyarakat semakin aware terhadap apapun di sekitarnya,” tegasnya. (Reta)**