BANDUNG, unpas.ac.id – Tim dari Universitas Pasundan berhasil lolos seleksi Penerima Bantuan Program Wirausaha Desa (Wira Desa) Tahun 2021 yang digagas oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran dari Ditjendikti Nomor 4225/E2/KM.09.00/2021 pada 23 Juli 2021. Unpas berhasil lolos bersama 80 Perguruan Tinggi (PT) lainnya yang mendapatkan bantuan program tersebut.
Proposal yang lolos tahap seleksi dari tim Unpas ini berjudul “Pemanfaatan Singkong dan Ketan Guna Meningkatkan Perekonomian Desa Babakan Ciparay”, dengan mengambil lokasi desa binaan Fakultas Teknik Unpas di wilayah Kabupaten Bandung.
Tim yang berkolaborasi dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan, Prodi Teknologi Pangan, dan Kemahasiswaan Unpas ini beranggotakan 10 mahasiswa Prodi Teknologi Pangan dari angkatan 2018 dan 2019.
Ketua Tim sekaligus mahasiswa Teknologi Pangan angkatan 2018, Ayu Hanifah menyebut ia bersama anggota timnya menyiapkan proposal tersebut sejak Mei hingga Juni 2021. Melihat berbagai potensi, peluang dan tantangan di lokasi tersebut, maka dipilihlah Desa Babakan Ciparay sebagai desa binaan Fakultas Teknik Unpas ini.
“Apabila melihat potensi di desa ini punya peluang besar, karena di sini banyak masyarakat yang produksi singkong dan ketan tapi hanya dalam bentuk mentah. Kami bersama tim coba menawarkan gagasan untuk mengembangkannya menjadi produk lain yang punya nilai ekonomi lebih bagi masyarakat,” katanya, Senin (26/7/2021).
Sasaran pada desa binaan ini meliputi UMKM baik yang sudah berdiri dan perlunya dilakukan pendampingan, serta membuat UMKM baru. Saat ini di Desa Babakan Ciparay terdapat tiga UMKM yang sudah berdiri di antaranya memproduksi makanan kering dan kue basah berbahan baku singkong, ketan dan lainnya.
Menurut Ayu, apabila melihat kondisi saat ini yang serba digital, memungkinkan untuk mendongrak pengembangan produksi bagi UMKM yang ada, melalui pelatihan dan praktik terutama dari segi promosi dan pemasaran.
“Pemanfaatan media sosial seperti Facebook, Instargram dan WhatsApp bisa sebagai alat promosi juga melakukan pekatihan e-commerce kepada setiap UMKM agar produknya dikenal masyarakat luas,” tambahnya.
Tahap selanjutnya setelah proposal tersebut lolos, tim Unpas akan mulai melakukan pelaksanaan program dari Agustus hingga Desember 2021 mendatang.
Dosen Pendamping Tim, Nabila Marthia S.T., M.Si.P mengatakan, dirinya sebagai dosen pendamping memiliki tugas pokok kepada para mahasiswa untuk mengarahkan agar tujuan dari program ini bisa terlaksana dengan baik.
“Pendampingan kepada mahasiswa dilakukan mulai dari pencarian data desa, kegiatan yang dibutuhkan dan mengarahkan Program Wira Desa, juga melakukan monitoring pelaksanaan,” jelasnya.
Ia juga menyebut, dengan adanya program ini mampu membangun partisipasi dan sinergi warga desa untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada, terutama pada UMKM yang baru berdiri dan perlu pengarahan.
“Harapan saya semoga kegiatan yang diusulkan dapat terlaksana dengan baik, dan masyarakat di Desa Babakan Ciparay dapat terbantu baik usahanya yang sedang berjalan ataupun usaha yang mulai dirintis dengan adanya kegiatan ini,” lanjutnya.
Program Wira Desa merupakan program pertumbuhan dan perkembangan kegiatan-kegiatan wirausaha yang berada di desa, juga menjadi motor penggerak perekonomian unggulan desa berbasis keunggulan lokal dan konsep global.
Tujuan program ini untuk menerapkan konsep penumbuhan dan pengembangan kewirausahaan desa yang dibangun bersama kolaborasi masyarakat, lingkungan desa, dan perguruan tinggi secara berkelanjutan. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan wirausahawan baru, usaha-usaha produktif, dan optimalisasi keunggulan desa. (Rico B)*