BANDUNG, unpas.ac.id – April lalu, karateka kakak beradik Hisnayati Eka Willyansasri dan Romadoniyati Ruhhaidah Welliansyah berhasil memenangkan medali emas pada gelaran 2nd International Virtual Kata Championship 2021 yang diselenggarakan oleh Shotokan Karate-Do International European Federation of India (SKIEFI).
Hisnayati saat ini menjabat sebagai Staf Fakultas Hukum Universitas Pasundan, sementara Romadoniyati merupakan mahasiswi semester 4 prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Selain SKIEFI, World United Sport Karate Organization (WUSKO) juga menyelenggarakan 1st World Virtual Kata Championship 2021 yang diikuti 39 klub dari 17 negara. Sedangkan kejuaraan karate SKIEFI diikuti 33 klub dari 21 negara. Pada kedua ajang tersebut, karateka asal Kota Bandung sukses merebut 6 emas, 5 perak, dan 3 perunggu.
Sebagai bentuk apresiasi, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana secara simbolis mengalungkan medali kepada para karateka yang sukses mengharumkan nama Kota Kembang di kancah internasional, Selasa (2/11/2021).
Di bawah naungan Akademi Seni-Bela Diri Karate Indonesia (ASKI) Jawa Barat, kakak beradik ini berlatih secara intensif, terlebih keduanya baru kali pertama mengikuti turnamen dengan sistem virtual.
“Meskipun harus bekerja, saya menggunakan waktu luang untuk berlatih di sela Work from Home (WFH), serta mempersiapkan fisik, teknik, dan menjaga pola makan,” kata Hisnayati.
Hisnayati meraih medali emas di kategori Female Senior 21-22 Years Old Kata Black Belt setelah menghadapi lawan dari Iran dan India. Sebelumnya, peserta diwajibkan mengirim video terbaiknya untuk dinilai oleh juri sesuai bagan pertandingan masing-masing.
Adiknya, Romadoniyati mendapat medali emas di kategori Female Senior 18-20 Years Old Kata Black Belt, menghadapi lawan dari India, Malaysia, dan Iran. Sama seperti kakaknya, ia juga memperhatikan kesiapan fisik, mental, dan kesehatan, mengingat lawan yang dihadapinya tidak mudah.
“Saya sangat senang, walau terkadang merasa lelah karena harus berbagi waktu antara kuliah online, jadwal menembak, dan berlatih untuk persiapan turnamen,” ujarnya.
Kendati harus membagi waktu dan berlatih keras, keduanya bersyukur dapat mempersembahkan emas untuk Kota Bandung khususnya dan Indonesia umumnya.
“Kami bersyukur bisa membawa nama Kota Bandung dan perguruan karate kami, ASKI di tingkat dunia. Kami akan terus berusaha dan membuktikan bahwa Kota Bandung memiliki atlet-atlet yang andal,” tutupnya. (Reta)*