BANDUNG, unpas.ac.id – Berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya masalah kesehatan yang belum tuntas di masyarakat membawa Rizki Fauzi, mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Pasundan sebagai Juara 1 Duta Kesehatan Indonesia 2023.
Menyandang predikat Duta Kesehatan Indonesia mendorong Rizki untuk lebih peduli pada kesehatan diri sendiri dan mengedukasi masyarakat lewat berbagai program yang dirancang pemerintah.
Meski bukan berasal dari program studi kesehatan dan harus bersaing dengan finalis yang sebagian besar berlatar pendidikan keperawatan, kebidanan, farmasi, bahkan kedokteran, namun jauh sebelum mengikuti gelaran ini, Rizki sering membuat konten edukasi kesehatan.
Dari konten kesehatan yang ia produksi untuk diikutsertakan dalam kompetisi, Rizki juga kerap meraih juara, di antaranya Juara 1 Video Kreatif Obat Baper 2023 (BKKBN), Juara 1 Lomba Aspirasi Layanan Keseharan (CISDI Indonesia), Juara 1 Video Kreatif HIV/AIDS (KPA Kota Bandung), dan sederet prestasi lainnya.
“Tentu ada perasaan senang dan terharu yang keduanya berpadu menjadi rasa syukur. Setiap proses yang sudah dilewati membuat saya lebih mencintai diri sendiri,” katanya, Selasa (28/3/2023).

Melalui ajang ini, Rizki tertantang untuk meningkatkan potensi diri dan mencoba hal-hal baru. Ia meluangkan waktunya untuk memperkaya pengetahuan tentang kesehatan, menjalankan advokasi, dan menjalin relasi.
“Saya harus konsisten menghasilkan ide-ide terbaik dan bertukar ide kreatif bersama Duta Kesehatan Indonesia lainnya agar menghasilkan karya inovatif,” imbuhnya.
Selama prosesnya, Rizki mengaku belajar banyak hal. Di tiga pekan pertama ia ditugaskan terjun ke masyarakat dan instansi pemerintah untuk melakukan advokasi, sosialisasi, dan edukasi seputar kesehatan.
“Prioritas waktu yang sudah disusun sejak awal sempat buyar karena kegiatan berlangsung satu bulan penuh. Di minggu terakhir, baru fokus ke pra karantina, karantina, dan grand final. Alhamdulillah, hambatan tadi sedikit demi sedikit bisa diatasi,” ujarnya.
Setahun ke depan, Rizki akan akan aktif mempromosikan program kesehatan kepada masyarakat, salah satunya program 6 Pilar Transformasi Kesehatan, yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan. (Reta)**