BANDUNG, unpas.ac.id – Paguyuban Pasundan menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII untuk mengembangkan kawasan pendidikan di Ciater, Subang.
Naskah kerja sama ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. dan Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo, Kamis (31/8/2023).
Hadir Ketua Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU., Wakil Rektor Bidang Belmawabud Dr. Cartono, M.Pd., M.T., Wakil Rektor Bidang SDM dan Sarpras Prof. Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P., dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Inovasi Prof. Dr. M. Budiana, S.IP., M.Si.
Kerja sama ini berbentuk penyediaan lahan seluas 30 hektar yang rencananya akan digunakan untuk membangun fasilitas pendukung pendidikan, khususnya fasilitas penunjang Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan.

Lahan tersebut juga akan dimanfaatkan sebagai sarana olahraga dan kegiatan lainnya yang menunjang visi misi Paguyuban Pasundan dalam memerangi kebodohan dan kemiskinan.
Menurut Direktur PTPN VIII, kerja sama dengan Paguyuban Pasundan yang nantinya akan lebih banyak digarap bersama Unpas sejalan dengan tugas BUMN untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlebih, beberapa areal yang dimiliki PTPN VIII memang sudah di-plot untuk dijadikan kompleks pendidikan.
“Di perjanjian pendahuluan, kami menyediakan lahan 30 hektar. Tapi kalau Unpas memerlukan tambahan lahan sesuai master plan, kami akan tuangkan dalam kajian pembangunan ke depan,” jelasnya.
Di samping mendukung terselenggaranya pendidikan yang lebih berkualitas, penyediaan lahan ini juga menjadi upaya PTPN VIII selaku BUMN di bidang perkebunan untuk mewujudkan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Sesuai arahan Kementerian BUMN, diharapkan BUMN bisa menyelenggarakan magang bersertifikat bagi mahasiswa. Mudah-mudahan kerja sama ini akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. menuturkan, ditandatanganinya kerja sama antara Paguyuban Pasundan dengan PTPN VIII jadi sebuah kehormatan.
Prof. Didi menyoroti tantangan yang tengah dihadapi dalam mengembangkan pendidikan dan kampus terpadu, salah satunya terkait pengembangan fasilitas penunjang Fakultas Kedokteran. Untuk itu, kolaborasi dengan PTPN VIII dinilai sebagai alternatif yang menarik, apalagi kampus terpadu memerlukan lahan yang luas.
“Walaupun kita sudah punya rumah sakit, tapi kapasitasnya masih kurang jika mempertimbangkan jumlah masyarakat di Kota Bandung dan Jawa Barat. Dengan kerja sama ini, semoga kita bisa berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat, khsusunya di wilayah Jabar utara,” paparnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Prof. Didi, fasilitas penunjang akan segera dibangun. Ia berharap, kerja sama ini dapat melahirkan kemaslahatan bagi masyarakat, sebagaimana fungsi pemberdayaan masyarakat yang mesti dijalankan perguruan tinggi. (Reta)**