BANDUNG, unpas.ac.id – Dalam rangka menyambut milad ke-46 dan memperingati Hari Ibu, 22 Desember mendatang, Ikatan Istri Keluarga Unpas (IIKU) Unit Fakutas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menggelar talkshow bertema “Berinovasi di Masa Pandemi Menuju Keluarga Bahagia”, Sabtu (11/12/2021).
Talkshow ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai laju ekonomi di masa pandemi Covid-19, berikut inovasi yang dapat dikembangkan untuk kembali membangkitkan roda perekonomian, terutama dari sektor bisnis kuliner dan fashion.
Hadir sebagai keynote speaker Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Sri Susiagawati S.E., M.M., Dosen FEB Unpas dan Owner Cafe Roemah Nenek Erry S. R. Pangestu, S.E., M.M., dan Founder Zysku Xena (Clothing Brand) Anggi Maulida, S.T., M.T.
Masing-masing akan menyampaikan materi yang dianggap relevan dengan kondisi saat ini, yaitu tentang kebijakan Pemerintah Kota Bandung di bidang ekonomi kreatif selama pandemi, kreativitas bisnis kuliner dalam menunjang pendapatan keluarga, dan home fashion business sebagai alternatif pendapatan keluarga.
Pada sambutannya, Dekan FEB Unpas Dr. Atang Hermawan, S.E., MSIE., AK. CA memaparkan, dampak yang diakibatkan dari pandemi Covid-19 sangat luas dan berpengaruh ke berbagai sendi kehidupan masyarakat, terlebih ekonomi keluarga.
“Pandemi Covid-19 menjadikan terbatasnya bahan pokok, sehingga keluarga berupaya untuk menimbun bahan makanan, harga barang kebutuhan sehari-hari naik, daya beli masyarakat menurun, utang meningkat, dan tingkat pengembalian investasi baik tabungan atau deposito semakin rendah,” paparnya.
Di samping itu, omzet bisnis dan pendapatan keluarga juga menurun, tidak mampu membayar cicilan ke bank tepat waktu, dan biaya sekolah/kuliah bertambah untuk menunjang pengadaan perangkat pendukung pembelajaran daring.
“Kondisi demikian butuh peran serta dari semua pihak untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak pandemi, salah satunya dengan menciptakan inovasi-inovasi kreatif, atau melalui kegiatan edukatif seperti talkshow hari ini,” imbuhnya.
Menurutnya, banyak inovasi yang bisa dikembangkan di dunia bisnis kuliner. Misalnya, membuat nama produk yang unik, desain tempat bisnis yang menarik, menu yang bervariasi, mengembangkan aplikasi untuk membatasi mobilitas masyarakat, hingga layanan pesan antar.
“Begitu pula dengan bisnis fashion. Aspek digital berperan besar dalam meningkatkan intensitas belanja online, mempermudah keterjangkauan produk yang diperlukan, memberikan penawaran eksklusif bagi segmen pasar tertentu, serta pendekatan bernuansa persahabatan atau kerja sama personal yang membuat aktivitas bisnis menjadi berbeda dan unik,” jelasnya.
Selanjutnya, kegiatan talkshow dibuka langsung oleh Ketua IIKU Unpas, Dr. Dewi Indriani Jusuf, M.Si. Ia menekankan kepada peserta talkshow selaku anggota masyarakat agar tidak berpangku tangan dan putus asa karena terkendala pandemi.
“Saya lihat, usaha-usaha yang banyak diminati saat ini adalah kuliner, fashion, dan craft (kerajinan). Melalui talkshow yang diadakan IIKU, mudah-mudahan bisa memotivasi kita untuk tetap struggle, inovatif, dan meringankan tanggung jawab keluarga. Dengan berkarya dan berdaya, maka keluarga akan terlindungi, bahagia, dan membawa Indonesia pada kemajuan,” pungkasnya. (Reta)*