BANDUNG, unpas.ac.id – Universitas Pasundan menerima kunjungan benchmarking dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB, Banjarmasin, terkait tata kelola perguruan tinggi di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus Tamansari, Kamis (16/3/2023).
Rombongan dipimpin oleh Rektor Uniska Prof. Ir. Abd. Malik, M.Si., IPU., ASEAN Eng., bersama para Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan, dan perwakilan Bank Kalsel.
Sementara dari Unpas dihadiri Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Jaja Suteja, M.Si., Wakil Rektor II Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P., Wakil Rektor III Dr. H. Deden Ramdan, M.Si., Ketua SPM, Ketua SPI, Ketua LPM, Ketua Lemlit, Kasubag Kepegawaian, Kasubag Keuangan, dan undangan lainnya.
Rektor Uniska mengatakan, benchmarking bertujuan memperluas networking dan menambah insight mengenai pengelolaan perguruan tinggi, di antaranya sistem penjaminan mutu, akademik, keuangan, SDM, kemahasiswaan, hingga program internasional.

Kunjungan ini dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Unpas dan Uniska. Ruang lingkup kerja sama meliputi joint research, guest/visiting lecture, dan publikasi jurnal.
“Kami memilih Unpas karena akreditasinya sudah A, bahkan menuju Unggul. Tentu tata kelola dan sistem penjaminan mutunya juga lebih baik dibanding kami,” katanya.
Diskusi Penjaminan Mutu hingga Pengelolaan Kelas Internasional
Ketua SPM Unpas Ir. Yusep Ikrawan, M.Sc., Ph.D menyampaikan, untuk mewujudkan perguruan tinggi bermutu, tata kelola Unpas merujuk pada statuta yang didalamnya mencakup regulasi akademik dan nonakademik.
“Dalam proses tata kelola, kami memadukan instrumental dan environmental input untuk menghasilkan output lulusan yang kompeten dan berkarakter, serta outcome kesuksesan karier,” jelasnya.
SPMI Unpas juga berbagi tentang siklus kinerja di Unpas, siklus penjaminan mutu menggunakan metode PPEPP, dan siklus audit mutu internal.

Di samping penjaminan mutu, beberapa poin yang menjadi fokus Uniska dalam benchmarking ini yaitu pengelolaan tenaga kependidikan, kesejahteraan karyawan, pengembangan bisnis, serta insentif bagi dosen yang melakukan penelitian dan publikasi di jurnal bereputasi.
Dari segi akademik, Uniska juga menggali lebih dalam terkait pengelolaan kelas internasional, seperti struktur kurikulum, sistem pembelajaran, dan menggaet mahasiswa dari luar negeri.
Wakil Rektor I Unpas Prof. Dr. H. Jaja Suteja, M.Si. menuturkan, perjalanan Unpas untuk mengadakan kelas internasional tidak mudah.
Selain dikelola fakultas, salah satunya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melalui kerja sama dengan Korea Foundation, sejak 2005 Unpas juga memanfaatkan program-program Kemendikbudristek seperti program Darmasiswa untuk memulai kelas internasional.

“Program Darmasiswa sempat dihentikan 3 tahun akibat pandemi, kami pun terpaksa memulangkan peserta program Darmasiswa ke negaranya masing-masing. Namun, tahun ini kami kembali mengajukan diri sebagai penyelenggara program Darmasiswa untuk melanjutkan kelas internasional sekaligus wadah pertukaran budaya,” paparnya.
Sebelum ditutup dengan foto bersama, Unpas berbagi pengalaman tentang implementasi kebijakan MBKM mandiri, strategi MBKM, roadmap MBKM, dan SITI (Sistem Informasi Bukti untuk akreditasi berbasis tabel SAPTO) – SAPTO (Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online). (Reta)**