BANDUNG, unpas.ac.id – Sebanyak 202 mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang II Tahun 2022 mengikuti pembekalan wawasan kebangsaan di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus II, Jl. Tamansari No. 4-8, Bandung, Sabtu (8/7/2023).
Sebelumnya, mahasiswa PPG Prajabatan juga mengikuti pelatihan bela negara agar kelak bisa memperkuat fondasi kesadaran bela negara dan menginternalisasikan nilai-nilai bela negara kepada peserta didik di lembaga pendidikan formal maupun informal.
Menurut Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU., wawasan kebangsaan mesti mengakar ke dalam pola pemikiran. Terlebih, di era transformasi digital, tantangan semakin kompleks dan wawasan kebangsaan mesti sejalan dengan perkembangan zaman.

“Sekarang pola penyampaiannya melalui jaringan, karena kita terkoneksi dengan internet. Kalau guru dibekali wawasan kebangsaan dan bela negara, niscaya akan menghasilkan siswa yang unggul,” katanya.
Sementara itu, Dekan FKIP Unpas Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. menuturkan, wawasan kebangsaan menjadi bekal kuat bagi peserta PPG Prajabatan sebelum berkarier dan mengabdikan diri sebagai guru.
“Kami memahami bahwa pendidikan harus melengkapi kecerdasan peserta didik, baik peserta PPG atau peserta didik di sekolah,” tuturnya.
Berbasis Kearifan Lokal
Sesuai visi misi Unpas, pembekalan wawasan kebangsaan juga disisipi nilai kearifan lokal, terutama nilai-nilai kesundaan. Ia menilai, budaya atau permainan berbasis kearifan lokal yang sudah berurat di masyarakat bisa disubstitusikan ke dalam pembelajaran.
“Dengan begitu, peserta didik tidak hilang pemahaman tentang kearifan lokal. Ini penting untuk menanamkan kecintaan terhadap tempat mereka tinggal, karena setiap daerah memiliki keunikan tersendiri,” jelasnya.

Ketua Prodi PPG Dr. H. Dadang Iskandar, M.Pd. mengatakan, di antara perguruan tinggi penyedia PPG, hanya Unpas yang memberikan pembekalan wawasan kebangsaan dengan nilai kearifan lokal.
“Kami ingin menumbuhkan sikap toleransi, para peserta juga melaksanakan wisata edukasi. Ini dijamin berbeda dari perguruan tinggi lain,” tandasnya. (Reta)**
