BANDUNG, unpas.ac.id – Menindaklanjuti MoU yang telah disepakati Universitas Pasundan dan PT Agronesia terkait implementasi MBKM dan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kedua pihak kembali bertemu untuk mendiskusikan ruang lingkup yang bisa dikerjasamakan, Rabu (10/5/2023).
PT Agronesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri barang teknik karet (Inkaba), industri es (Saripetojo), serta industri makanan dan minuman (Bandoengsche Melk Centrale).
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU menuturkan, merujuk pada transformasi visi Unpas untuk menjadi entrepreneurial university sekaligus menyikapi kebijakan MBKM, perlu dilakukan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Di samping aktivitas pentahelix, Unpas terus membangun sinergi dengan BUMN, BUMD, dan Kadin untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama dan membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah diperoleh di perkuliahan.
“Pelaksanaan kerja sama dengan PT Agronesia bisa berupa pemagangan atau praktisi mengajar. Dulu, program praktisi mengajar bersifat insidental, tapi kami mencoba menjadikannya terstruktur,” jelas Rektor.
Rektor berharap, banyak program yang bisa disinergikan bersama. Menurutnya, di era kebijakan MBKM, DUDI berperan mewadahi mahasiswa dalam mengembangkan soft skillnya, sehingga siap terjun ke dunia kerja.
“Kehadiran Unpas harus bisa memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia. Untuk itu, kami terus meningkatkan kerja sama dengan perusahaan maupun perguruan tinggi di dalam dan luar negeri,” tambahnya.
Kerja sama antara Unpas dan perusahaan bukan kali pertama. Sebelumnya, Unpas juga telah menjalin kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia mengenai penerapan sistem teknologi pengolahan terintegrasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan MBKM,
Unpas dan PTDI akan mengembangkan tanaman sorgum sebagai alternatif pangan dan diversifikasi makanan pokok untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Unpas dengan dukungan kepakaran guru besar dan dosen berperan melakukan penelitian, pengolahan, dan pengembangan sorgum, sementara PTDI mendukung mekanisasi, integrasi, dan industrialisasinya.
“Salah satu koor bisnis PT Agronesia yaitu BMC. Kami mengolah susu, yogurt, bakery, pastry, dan air mineral, tapi saat ini produksi yogurt dihentikan sementara,” terang Direktur Utama PT Agronesia Ir. Deddy Gamawan, S.T., M.M., IPM.
Kendati demikian, ada bidang lain yang dapat dikerjasamakan mengingat koor bisnis PT Agronesia bergerak di berbagai bidang. Mahasiswa dari prodi Teknik juga berkesempatan magang di PT Agronesia untuk ditempatkan di bagian keteknikan.
Kaprodi Teknologi Pangan Ir. Yusep Ikrawan, Ph.D. mengatakan, prodi Teknologi Pangan memiliki laboratorium Pilot Plant untuk memproduksi sisi dan yogurt. Nantinya, mahasiswa bisa ikut kerja praktik atau penelitian, sedangkan PT Agronesia menjadi pilot plant-nya.
“Pilot plant penting untuk pengajuan akreditasi internasional. Kami ingin membantu menghidupkan kembali produksi yogurt di BMC dengan bantuan SDM di prodi Teknologi Pangan Unpas. Sayang jika tidak dilanjutkan, karena produk olahan BMC terkenal,” katanya.
Selain itu, Wakil Rektor III Unpas Dr. H. Deden Ramdan, M.Si. menyebut, mahasiswa melalui UKM, khususnya Koperasi Mahasiswa (Kopma) ju siap berkolaborasi.
Diskusi tindak lanjut MoU ini dihadiri Vice President Corporate Secretary PT Agronesia Dedi Gumilar, Vice President Operation PT Agronesia Widia Bagja, dan perwakilan lainnya. Serta dari Unpas hadir Wakil Rektor II Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P., Wakil Rektor III Dr. H. Deden Ramdan, M.Si., Ketua LPM Ir. Yusep Ikrawan, Ph.D., Prof. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si., Dr. Subarsyah, S.H., S.Sos., Sp-1., M.M., dan Dr. Ririn Dwi Agustin, M.T. (Reta)**